SETELAH
mengikuti acara Fun Talk Show Sunlife, pada tanggal 25 September 2016 lalu,
saya jadi gemar bertanya ke banyak teman. Pertanyaan yang saya lontarkan
adalah, “Sudah baik dan benarkah liburanmu?” Sebetulnya ini sebuah pertanyaan
yang biasa-biasa saja. Tapi ternyata, rerata teman menjawabnya dengan nyengir
kuda belaka. Mereka tidak mampu untuk menjawab.
Kadang
kala ada pula yang jawabannya absurd begini, “Kamu tuh, ya. Mentang-mentang
editor, terus semuanya disamakan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.”
Wuahduh! Malah profesiku dibawa-bawa. Gawat, gawat. Ternyata mereka perlu
diajak ke acara Fun Talk Show Sunlife, terkait perencanaan liburan. Haha!
Jangan
salah, ya. Liburan itu harus baik dan benar. Hanya liburan yang baik dan benar
yang dapat membahagiakan plus menyegarkan pikiran. Bila selama 2 minggu
setelahnya kita masih bisa mencecap aroma sukacita liburan, berarti liburan
kita sudah baik dan benar. Wow! #Ini statemen dari Mbak Donna Imelda, travel
blogger kondang itu lho…. Bukan statemen saya. Jadi, Anda wajib memercayainya.
Oke?
Mbak Donna Imelda in action.... |
Jika
terjadi hal yang sebaliknya, sepulang liburan kita malah menggigit kenyataan
pahit, berarti liburan kita belum baik dan belum benar. Artinya, liburan kita
tidak ciamik. Kita pasti tidak merencanakannya secara matang. Padahal, liburan
pun perlu direncanakan dengan detil. Terlebih jika destinasinya jauh dari domisili
kita. Misalnya liburan keluar pulau atau keluar negeri. Jangankan liburan keluar
negeri yang butuh ongkos gede. Liburan gratis ke hatimu saja butuh perencanaan
matang, kok. Eeeaaa…. #Mulai lebay!
Lalu,
seperti apa sih perencanaan liburan itu? Dua travel blogger kondang yang
diundang Sunlife, yaitu Mbak Donna Imelda dan Jeng Atanasia Rian, memaparkan
dengan gamblang mengenai hal tersebut. Yup! Mereka berbagi tips untuk mencapai
liburan yang baik dan benar. Langsung disarikan dari pengalaman liburan mereka
sendiri. Maka dijamin cespleng, deh.
Menurut
saya, tips dari keduanya saling bersinergi. Serupa tapi tak sama, namun saling
melengkapi. Voila! Inilah tips sukses
berlibur ala duo Donna-Atanasia.
Pertama,
bikin PERENCANAAN MATANG. Perencanaan ini meliputi jadwal pelaksanaan liburan, lokasi
liburan yang dituju (destinasi), moda transportasi yang akan dipergunakan, jenis
penginapan yang akan disewa, makannya di mana, gaya liburannya bagaimana (backpacker-an atau baper alias bawa koper), peserta liburannya berapa orang dan rentang
usianya bagaimana.
Kedua,
PEMBIAYAAN. Pembiayaan ini mesti diperhitungkan sedetil mungkin. Meliputi:
- biaya TRANSPORTASI dari kota domisili sampai ke kota destinasi (awas, hati-hati… jangan lupa pula untuk menghitung biaya transportasi dari bandara/pelabuhan/terminal hingga penginapan, lalu dari penginapan hingga objek wisata yang dituju, juga biaya transportasi dari objek wisata satu ke objek wisata yang lainnya hingga akhirnya balik lagi ke penginapan, lalu --di hari kepulangan-- biaya transportasi dari penginapan hingga ke bandara/pelabuhan/terminal);
- biaya MAKAN (hendak berapa kali makan dalam sehari, tempat makannya kira-kira yang seharga berapa, butuh beli camilan atau tidak);
- biaya MASUK OBJEK WISATA (hendak mengunjungi berapa objek wisata selama liburan);
- biaya BELANJA (hitunglah dengan detil berapa kolega dan kerabat yang mesti dibawakan oleh-oleh, serta sediakan dana untuk belanja barang yang unik yang hanya ada di tempat destinasi liburan itu);
- biaya TAK TERDUGA (sebab hidup ini misteri dan penuh ketakterdugaan, biaya tak terduga wajib disediakan; tujuannya supaya kita tidak galau manakala terjadi sesuatu yang buruk dan butuh biaya ekstra selama liburan).
Mbak
Donna berprinsip Pay first play later.
Sementara Jeng Atanasia bilang, “Jangan memaksakan diri untuk liburan ke tempat
yang jauh, jika dana yang tersedia hanya cukup untuk liburan di dalam kota.
Intinya, keduanya sama-sama menyarankan untuk TIDAK BERHUTANG demi bisa berlibur.
Jangankan berhutang ke pihak lain. Memakai dana dari pos pengeluaran yang lain
pun “haram” hukumnya. Yakin nih, tidak boleh berhutang dan tidak boleh merecoki
pos pengeluaran yang lainnya? Yakin, dong. ‘Kan demi tercapainya sebuah liburan
yang baik dan benar?
Liburan
memang seru, ya. Baru membicarakan perencanaannya saja sudah seru. Apalagi pas
hari H di lokasi liburannya. Pasti makin seru. Apalagi kalau ongkos liburannya
bukan hasil ngutang. Terlebih lagi
kalau risiko liburan yang mungkin ada sudah kita transfer ke perusahaan
asuransi seperti Sunlife. Tentu makin seru.
O,
ya. Saya sangat suka statemen Pak Kaisar dari Sunlife. Beliau bilang, “Asuransi
itu bukan produk, melainkan perencanaan. Asuransi berarti mentransfer risiko….” Wah, wah, wah. Andaikata risiko mencintaimu bisa
kutransfer ke Sunlife, daku tentu tak takut terserang galau. Haha! #Kumat lagi
lebay-nya
Ada
satu statemen lagi yang saya suka dari Pak Kaisar. Begini. Setelah Pak Fabi menjelaskan
tentang Bright Advisor, Pak Kaisar mengatakan
bahwa tujuan dibuatnya portal online tersebut untuk mengedukasi masyarakat
Indonesia. Yakni mengedukasi akan pentingnya perencanaan keuangan. Kalau
masyarakat sudah teredukasi dalam hal keuangan, mereka tentu akan sadar untuk berasuransi.
Tapi
Sunlife tidak serta-merta menawari mereka yang bertanya-tanya di Bright Advisor,
untuk membeli polis asuransinya. Justru mereka bebas menentukan pilihan, untuk
membeli polis asuransi di mana saja. Tidak harus di Sunlife. Aih, Bapak. Itu bijaksana
banget, deh. Saya jadi ingat, betapa saya harus kucing-kucingan dengan seorang
teman yang jadi agen asuransi. Habisnya, dia maksa-maksa begitu?
Duh,
saya baru teringat. Ternyata masih ada perkataan Pak Kaisar yang makjleb di
hati ini (ciee… fans garis keras nih yee...). Yakni perkataan beliau pada awal
acara.
Beliau bilang, “Di dunia ini hanya ada dua profesi yang mampu memengaruhi
orang lain. Yaitu pembicara dan penulis. Untuk itulah Sunlife mengajak blogger
untuk bekerja sama. Anda yang dikaruniai kepandaian menulis, marilah
dipergunakan untuk menuliskan hal-hal yang baik saja. Bukan yang merusak dan
memprovokasi orang. ”
Wah, sip. Cocok, Pak. Saya sangat setuju. Hanya
menuliskan hal-hal demi kebaikan semata.
Alhamdulillah.
Beruntunglah saya sebab memperoleh undangan makan siang plus plus di House of
Balcony Amplaz bersama Sunlife. Maksudnya makan siang plus edukasi perencanaan keuangan
plus selfie-selfie plus gudibek…. Haha!
Walhasil, tak hanya perut yang kenyang. Otak dan hati saya juga kenyang.
Serius.
O,
ya. Ada beberapa hal “remeh” yang bikin saya bahagia. Pertama, dengan datang ke Fun Talk Show Sunlife itu secara tidak
langsung saya malah liburan ke kota, ke mal. Sebab saya tinggal di pojokan
Bantul yang dikelilingi sawah-sawah, keramaian mal menjadi sebuah jeda yang
menyenangkan.
Kedua,
saya bisa bertatap muka langsung dengan Mbak Donna Imelda dan Jeng Atanasia
Rian. Ini sungguh membahagiakan hati saya. Tapi entahlah dengan mereka? #Ya
Tuhanku, semoga mereka juga bahagia sebab bertemu denganku….
Ketiga,
saya bisa bersalaman dengan Mas Nasirullah Sitam, yang ndilalah jadi salah satu pemenang live tweet. Siapa dia? Dia adalah seorang blogger dari Karimun Jawa,
yang gemar mengayuh sepeda, yang kerap kukunjungi blognya. Pada foto di bawah, dia berkaos merah. Yang tak terduga,
pas shalat Zuhur (sebelum acara dimulai) aku jadi makmumnya. Haha! Ini info “ajaib”
banget deh, ya?
Para pemenang live tweet |
Oke.
Marilah liburan dengan cara yang baik dan benar. Plan your trip and enjoy your holiday.
Kali pertama ketemu blogger senior hehehhehe. Semoga ketemu lagi di banyak acara buk :-)
BalasHapusAamiin, semoga...sebab itu berarti aku akan jadi blogger yang lebih profesional...
HapusWaah senangnya bu dapat undangan dari Sunlife... Btw terimakasih infonya, emg liburan harus direncanakan agar plg liburan asyik dan jg setelahnya. Heheh.
BalasHapusyoi mbaakkkk, sama-sama,makasisih juga atas kunjungannnya
Hapus