SEBENTAR lagi khazanah oleh-oleh penganan Jogja bakalan bertambah anggota. Ahaiii! Siapakah gerangan dia, sang anggota baru itu? Yup, yup! Itulah oleh-oleh cake ala Mamahke Jogja. Pasti banyak di antara Anda yang belum ngeh dan bertanya-tanya tentang Mamahke Jogja 'kan? Yang seperti apa sih, cake ala Mamahke Jogja itu? Enak atau tidak? Mahal atau tidak? Belinya di mana? Hohoho .... Bertubi-tubi sekali pertanyaan yang dilontarkan.
Tenang, tenang. Akan kujawab satu per satu semua pertanyaan tersebut. Tapi sebelumnya, silakan nikmati dulu (foto) salah satu varian dari cake Mamahke Jogja ini.
Red Velvet ala Mamahke Jogja |
Bagaimana rasanya? Alhamdulillah, rasanya cocok di lidahku. Maksudnya cocok adalah tidak terlalu manis. Jadi, orang-orang yang tidak suka citarasa manis tetap dapat mengudapnya dengan nyaman. Yang lebih bikin nyaman, cake ala Mamahke Jogja punya 6 varian rasa. Yakni red velvet, cokelat, tiramisu, keju, greentea choco, dan chocho banana. Dengan demikian, konsumen dapat memilih varian yang paling disukainya.
Kotak kemasan cake ala Mamahke Jogja |
Selain manisnya pas di lidah, teksturnya pun aman untuk gigi. Mulai dari gigi anak (gigi susu), gigi remaja dan dewasa yang sehat, hingga gigi setengah ompong, dijamin mampu mengunyah cake ala Mamahke Jogja dengan nyaman. Betapa tidak? Lapisan atas dan bawahnya ringan-ringan empuk, sedangkan bagian tengahnya kriuk-kriuh renyah bergembira. Kiranya itulah yang disebut crunchy.
O, ya. Ada satu prinsip kecil namun penting yang dipegang oleh Mamahke Jogja. Yakni prinsip emplokable. Emplok itu suatu kata dalam bahasa Jawa. Kurang lebih artinya 'memasukkan ke mulut'. Jadi, emplokable berarti 'mudah diemplok, mudah dimasukkan ke mulut, mudah dimakan'. Tanpa ribet bisa langsung dicomot dari kemasannya, lalu langsung diemplok. Hendak dimakan di rumah maupun di perjalanan sama asyiknya.
Ukuran potongannya memang emplokable |
Demi prinsip emplokable itu, cake ala Mamahke Jogja sengaja dijual dalam kondisi sudah terpotong-potong. Ukuran per potongnya pun sengaja dirancang mungil-mungil. Aha! Barusan kusadari, prinsip emplokable itu juga meminimalkan kemubaziran. Maksudku begini. Jika ada bocah ingin mengudapnya, insya Allah dia akan mampu mengudapnya sampai habis. Jika orang dewasa kebelet mencicipi, sedangkan perutnya dalam kondisi kenyang, tak perlu cemas enggak bakalan habis. Yup! Potongan cake yang mungil tak berpotensi disisakan, lalu dibuang. Nah, lho. Meminimalkan kemubaziran 'kan?
Bagaimana dengan harganya? Sang owner bilang, harganya sangat terjangkau. Sayang sekali beliau tidak menyebutkan jumlah nominal yang pasti. Tapi kuperkirakan, harga per loyang (per kotaknya) antara Rp50.000,00-Rp60.000,00. Pokoknya di bawah Rp100.000,00.
Siapa sih owner Mamahke Jogja? Taraaa .... Inilah pasangan penuh cinta yang menjadi owner Mamahke Jogja.
Kak Zaskia Mecca dan Kak Hanung Bramantyo, owner Mamahke Jogja, sedang memberikan keterangan pers dalam acara "Thethek Bareng Zaskia Mecca" pada tanggal 7 Mei 2017 lalu |
Ada yang bertanya, mengapa cake yang citarasa dan penampilannya modern itu diklaim sebagai oleh-oleh Jogja? Padahal, komposisi bahan pembuatnya tak ada yang berbau-bau tradisional. Bentuk dan desain kotak kemasannya pun tidak bernuansa etnik Jogja; hanya logonya yang berupa gunungan.
Atas pertanyaan tersebut, Kak Hanung menjawab, "Yang rasa Jogja itu wisdom yang diusung oleh Mamahke Jogja."
Kurang lebih penafsirannya begini. Jogja itu tidaklah ndeso. Justru Jogja itu sangat mendunia. Aneka macam suku bangsa berdomisili di kota istimewa ini. Tidak melulu suku Jawa bagian Jogja. Jadi, oleh-oleh kekinian semacam cake ala Mamahke Jogja tidaklah aneh. Namun menurutku, Mamahke Jogja sebaiknya memperkuat pula nuansa etnik pada produk-produknya. Tujuannya supaya orang tak ragu-ragu untuk mengklaimnya sebagai oleh-oleh khas Jogja. Dasar pertimbangannya, tidak semua orang mampu dan mau melihat wisdom yang tersirat itu.
Mumpung ketemu, foto bareng Kak Zaskia ah .... Tapi aku juga ingin punya jaket seperti yang dipakai Kak Zaskia itu |
Demikian sekelumit kisah tentang Mamahke Jogja yang #istimewarasane. Jangan berkecil hati bila Anda belum begitu ngeh dengan Mamahke Jogja. Lha wong tokonya memang belum buka, kok. Insya Allah grand opening pada tanggal 19 Mei 2017 nanti.
O, ya. Lokasi Mamahke Jogja di dalam beteng, ya. Tepat di sebelah selatan pemandian Tamansari. Yakni di Jalan Taman KT I/329 Jogja. Bangunannya menghadap ke arah timur, dekat dengan pertigaan. Mudah dicari, kok. Kutunggu kalian di sana, ya?
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!