ALHAMDULILLAH pada 17 Juni 2017 lalu aku bisa bukber dengan teman-teman blogger Jogja. Kebetulan sudah lama tidak ngumpul bareng mereka. Jogja Scrummy baik banget deh, memberiku kesempatan untuk bertemu mereka.
O,
ya. Meskipun penyelenggaranya Jogja Scrummy, bukber dilaksanakan di De
Kendhil Resto. Hal ini tentu bisa dimaklumi. Daripada bukber di salah
satu gerai Jogja Scrummy, bukber di sebuah resto tentu jauh lebih kondusif.
Jogja Scrummy Itu Apa?
Jogja Scrummy adalah sebuah brand oleh-oleh kekinian Jogja. Berwujud kudapan bercita rasa manis. Untuk mudahnya kusebut saja sebagai bolu modern, cake, dengan aneka varian rasa.
Jogja Scrummy Premium Peanut |
Pendiri dan pemiliknya adalah Uda Dude Harlino. Yup! Yang artis beken itu. Rupanya pengalaman syuting di Jogja demikian mengesankan. Sampai-sampai Uda Dude jatuh cinta berat pada kota yang sempat membuatku patah hati ini.
Nah! Jogja Scrummy adalah manifestasi dari rasa cinta Uda Dude itu ....
Mencintai = Memberikan Kebaikan yang Melimpah
Mencintai itu tak melulu diverbalkan. Yang jauh lebih penting justru melakukan hal-hal untuk membuktikan rasa cinta tersebut. Oleh sebab itu, Uda Dude berusaha melakukan yang terbaik untuk Jogja. Tentu sesuai dengan kapasitasnya sebagai pengusaha oleh-oleh kekinian Jogja.
Berani mendeklarasikan diri sebagai oleh-oleh kekinian Jogja berarti siap dengan segala konsekuensi terkaitnya. Dan, itulah yang memang dilakukan Jogja Scrummy. Terbukti Jogja Scrummy banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan Dinas Pariwisata Jogja; juga aneka aktivitas lain yang bertujuan untuk memajukan Jogja.
Alhasil sejak 23 Juni 2016 hingga 23 Juni 2017, eksistensi Jogja Scrummy kian mantap. Dari yang semula hanya punya 1 gerai, sekarang sudah berkembang menjadi 4 gerai. Dengan demikian, orang-orang makin mudah untuk mengakses gerai Jogja Scrummy.
Varian produknya juga kian beragam. Sudah pasti hal ini memanjakan para konsumen. Mereka jadi memiliki banyak pilihan. Mau pilih Jogja Scrummy reguler atau yang Premium Carrot Cake? Kalau reguler ingin yang rasa keju, karamel, cokelat, mangga, srikaya, atau taro (talas)? Kalau mau yang premium pilih cheese, frozting cheese, kacang, karamel, atau cokelat?
Selama setahun berkarya untuk Jogja, Jogja Scrummy terlihat kian eksis. Makin banyak orang yang mengenalnya. Dan, menjadikannya kudapan favorit. Pihak manajemen Jogja Scrummy memang benar-benar berupaya untuk menjadikannya sebagai local hero. Maka tak mengherankan kalau makin banyak orang yang familiar dengan slogan "Ingat Jogja, Ingat Jogja Scrummy".
Varian produknya juga kian beragam. Sudah pasti hal ini memanjakan para konsumen. Mereka jadi memiliki banyak pilihan. Mau pilih Jogja Scrummy reguler atau yang Premium Carrot Cake? Kalau reguler ingin yang rasa keju, karamel, cokelat, mangga, srikaya, atau taro (talas)? Kalau mau yang premium pilih cheese, frozting cheese, kacang, karamel, atau cokelat?
Sepiring Jogja Scrummy reguler rasa srikaya plus seulas senyuman manisku |
Ingat Jogja, Ingat Jogja Scrummy (aih, luwes pula Uda Dude berblangkon dan bersurjan) |
Dua Komitmen Cinta
Jogja Scrummy punya dua komitmen untuk melimpahkan rasa cinta terhadap Jogja. Yang sejauh ini, Alhamdulillah, keduanya masih tergenggam baik. Apa saja dua komitmen cinta tersebut?
Pertama, komitmen untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Jogja.
Komitmen yang pertama ini sejak awal telah dijalankan maksimal. Di semua gerai Jogja Scrummy--selain dijual produk asli Jogja Scrummy--juga dijual aneka produk dari UMKM. Tercatat lebih dari 200 produk konsinyasi yang dijual di seluruh gerai.
Komitmen yang pertama ini sejak awal telah dijalankan maksimal. Di semua gerai Jogja Scrummy--selain dijual produk asli Jogja Scrummy--juga dijual aneka produk dari UMKM. Tercatat lebih dari 200 produk konsinyasi yang dijual di seluruh gerai.
Sejak Maret lalu Jogja Scrummy mengeluarkan produk premium. Bahan dasarnya wortel. Dan, Jogja Scrummy sengaja mengambilnya dari para petani lereng Merapi.
Lalu, semua karyawan Jogja Scrummy merupakan wong Jogja asli. Mayoritas dari Desa Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo. Selebihnya dari wilayah Sleman dan Gunungkidul.
Kedua, komitmen untuk meningkatkan gaya hidup sehat (healthy life style) masyarakat Jogja.
Demi menyajikan produk sehat, Jogja Scrummy tidak mempergunakan bahan pengawet. Itulah sebabnya Jogja Scrummy hanya tahan 3 hari dalam suhu ruangan. Kalau masuk kulkas maksimal sampai 7 hari.
Jogja Scrummy mempergunakan tepung kentang yang nongluten. Jadi tatkala Jogja Scrummy punya gawe dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jogja, anak-anak survivor kanker itu bebas mengudap produk Jogja Scrummy.
Nilai Plus yang Bikin Nyaman dan Aman Konsumen
Singkat cerita, Jogja Scrummy memberikan jaminan aman dan nyaman bagi para konsumennya. Produk-produknya insya Allah halal dan thayyib. Sebagaimana kita tahu, sosok Dude Harlino sendiri pun layak merepresentasikan jaminan tersebut.
Maka tak ada alasan sedikit pun bagi (calon) konsumen untuk merasa khawatir dalam mencicipi Jogja Scrummy. Mengapa mesti khawatir? Jaminan halal dan thayyib-nya 'kan ada?
Demikian cerita yang kudapat saat bukber dengan Jogja Scrummy. Usai acara, aku dan para blogger lain memperoleh sekotak Jogja Scrummy yang penuh komitmen cinta. Tentu plus menggenggam setangkup asa yang tadi disampaikan oleh Ibu Vidya, sang manajer. Asa apa, sih? Hmmm. Asa bahwa kelak kami akan dipertemukan langsung dengan Uda Dude. Hehe ....
Demi menyajikan produk sehat, Jogja Scrummy tidak mempergunakan bahan pengawet. Itulah sebabnya Jogja Scrummy hanya tahan 3 hari dalam suhu ruangan. Kalau masuk kulkas maksimal sampai 7 hari.
Jogja Scrummy mempergunakan tepung kentang yang nongluten. Jadi tatkala Jogja Scrummy punya gawe dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jogja, anak-anak survivor kanker itu bebas mengudap produk Jogja Scrummy.
Nilai Plus yang Bikin Nyaman dan Aman Konsumen
Singkat cerita, Jogja Scrummy memberikan jaminan aman dan nyaman bagi para konsumennya. Produk-produknya insya Allah halal dan thayyib. Sebagaimana kita tahu, sosok Dude Harlino sendiri pun layak merepresentasikan jaminan tersebut.
Maka tak ada alasan sedikit pun bagi (calon) konsumen untuk merasa khawatir dalam mencicipi Jogja Scrummy. Mengapa mesti khawatir? Jaminan halal dan thayyib-nya 'kan ada?
Mereka sedang melakukan video call dengan Uda Dude nun jauh di sana |
Demikian cerita yang kudapat saat bukber dengan Jogja Scrummy. Usai acara, aku dan para blogger lain memperoleh sekotak Jogja Scrummy yang penuh komitmen cinta. Tentu plus menggenggam setangkup asa yang tadi disampaikan oleh Ibu Vidya, sang manajer. Asa apa, sih? Hmmm. Asa bahwa kelak kami akan dipertemukan langsung dengan Uda Dude. Hehe ....
Instagram @Jogjascrummy
Twitter @Jogjascrummy
FB Jogja Scrummy
Tanpa pengawet, non gluten, pemberdayaan masyarakat, halalan thayiban...cakep! Pengen coba yg frosting cheese..Nice info Mba 😉
BalasHapusIyaa, Mbak.... ternyata Jogja Scrummy itu cakeeeppp, Islami banget suasana pergaulan di situ, mereka punya ustaz juga untuk memotivasi dan memberi tausiyah
HapusDuh..emang manis banget sih kakang dude , uuups...jogja scrummy ini.
BalasHapushihihi ....manis dua-duanya kok, Mbak Wid
HapusWadduhh... kejebak gue sama postingan ini, ada peanutnya, bikin meleleh diterik panas ini, mana tadi malam gue gak sahur lagi...
BalasHapusWkakaakkaka .... Biasanya daku yang kejebak postinganmu ...
HapusWkakaakkaka .... Biasanya daku yang kejebak postinganmu ...
Hapuswah non gluten?? ga ada tepung terigunya sama sekali mbak? jadi penasaran dengan hasil jadi kuenya :)
BalasHapusiya tuh, Mbak. Buktinya anak-anak penderita kanker mengonsumsinya
Hapuskonsepnya matang bgt ya Dude, bikin sesuatu yg khas dan beda shg org pengen mencicipi. Lagi musim bisnis kue oleh-oleh nih artis ya, heuheu..
BalasHapusyup, konsepnya matang, kalau soal rasa mungkin agak ketak persaingannya dengan oleh2 artis yang lainnya, tapi konsep di luar kuenya sendiri istimewa.
Hapusaduh, pas stay di jogja nanti bakal beli deh
BalasHapustapi aku selalu salut sama program UMKMnya, semoga gak retorika aja
Insya Allah enggak sekadar retorika, deh, di tiap outletnya ada produk UMKMnya. Semoga ke depan sih makin bagus.
HapusNgeliat gambar yang pertama emang keliatan kaya bolu, tapi ko gambar kedua keliatan kaya roti. Tapi sama aja si dua-duanya bikin kepengen hehe
BalasHapusiya mas, yang gambar pertama itu meemang boluuuuu banget rasanya (varian premiumnya), adapun yang kedua (bukan premium)rasa bolunya kuraaaanggg
Hapus