Jogja Istimewaaaa ... |
KEMARIN sore lepas Asar, bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2017, Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) resmi dibuka. Yeah! Meskipun beberapa malam sebelumnya alun-alun utara sudah meriah, ternyata ya baru kemarin itu pembukaan resminya.
Alamaaak. Malam-malam yang lalu itu masih belum resmi toh? Padahal, sudah heboh dan semarak. Dan hingga siang sebelum acara pembukaan resmi, sudah mendatangkan 900 juta rupiah. Sementara targetnya adalah 1 M. Hmmm. Target jelas terlampaui, deh. Kok aku tahu? Jelas tahu lah yaaa. Hal itu 'kan disampaikan oleh wakil walikota Jogja dalam pidato sambutannya. Hehehe ....
Pengguntingan Pita oleh Wagub DIY KGPAA Paku Alam X, didampingi wakil walikota Jogja Heroe Poerwadi |
O, ya. Mohon digarisbawahi, ya. Yang sudah resmi dimulai tuh baru pasar malamnya. Bukan Sekatennya. Menurut informasi yang kudapat, Sekatennya sendiri baru akan dimulai pada tanggal 23 November nanti. Yakni saat Miyos Gongso, saat keluarnya Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogowilogo dari keraton. Siapa mereka? Ih, bukan mereka. Sebab keduanya merupakan perangkat gamelan.
Sampai kapan PMPS dan Sekaten berlangsung? PMPS akan resmi ditutup pada tanggal 30 November 2017. Sementara Sekaten akan resmi berakhir saat Grebeg Maulud pada tanggal 1 Desember 2017 nanti. Ingat, ya. Untuk acara Sekaten, grebegnya adalah Grebeg Maulud. Bukan grebeg yang lain. *Insya Allah akan aku ceritakan kelak mengenai dua grebeg yang lainnya*
Aku Beruntung
Terus terang saja, baru kali ini aku menghadiri acara pembukaan PMPS. Wuih! Ternyata seru juga, ya? Meskipun rangkaian acaranya singkat, didominasi oleh sambutan bin pidato, masyarakat antusias menghadirinya. Tak terbatas warga sekitar saja yang hadir. Seorang nenek yang kutanya mengaku datang dari Kotagede.
Kiranya beruntunglah aku kemarin sore itu. Dalam hal apa? Beruntung sebab bisa menyaksikan jalannya upacara pembukaan PMPS. Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Haha!
Dan kebetulan, PMPS kali ini bertepatan dengan penyelenggaran Sekaten Taun Dal. Yakni tahun dalam hitungan kalender Jawa yang merupakan tahun besar. Adapun penyebutan besar itu didasarkan pada alasan bahwa 1 syawal, 12 Mulud, dan 1 Muharam pada tahun tersebut jatuh pada hari Jumat.
Perasaan beruntungku kian membuncah saat tahu bahwa sendratari Ilir Ilir Nginang Suruh yang disuguhkan kepada hadirin merupakan jenis tarian yang hanya dapat disaksikan delapan tahun sekali. Bayangkan! Delapan tahun sekali lho, bro!
Aku yakin. Para siswa SMKN 1 Bugisan, Yogyakarta yang terpilih untuk terlibat dalam sendratari tersebut juga merasa seberuntung aku. Bahkan sesungguhnya, mereka jauh lebih beruntung. Yaiyalah. Mereka 'kan jadi artisnya. Sementara aku sekadar menonton saja ....
Sampai kapan PMPS dan Sekaten berlangsung? PMPS akan resmi ditutup pada tanggal 30 November 2017. Sementara Sekaten akan resmi berakhir saat Grebeg Maulud pada tanggal 1 Desember 2017 nanti. Ingat, ya. Untuk acara Sekaten, grebegnya adalah Grebeg Maulud. Bukan grebeg yang lain. *Insya Allah akan aku ceritakan kelak mengenai dua grebeg yang lainnya*
Tribun kehormatan sedang menunggu para undangan |
Sesaat sebelum acara pembukaan PMPS dimulai, gadis kecil pemberani ini merangsek ke depan. Mungkin dia ingin melihat dari dekat Sang Wagub, KGPAA Paku Alam X yang baru saja tiba. Mungkin lho, ya .... |
Aku Beruntung
Terus terang saja, baru kali ini aku menghadiri acara pembukaan PMPS. Wuih! Ternyata seru juga, ya? Meskipun rangkaian acaranya singkat, didominasi oleh sambutan bin pidato, masyarakat antusias menghadirinya. Tak terbatas warga sekitar saja yang hadir. Seorang nenek yang kutanya mengaku datang dari Kotagede.
Kiranya beruntunglah aku kemarin sore itu. Dalam hal apa? Beruntung sebab bisa menyaksikan jalannya upacara pembukaan PMPS. Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Haha!
Dan kebetulan, PMPS kali ini bertepatan dengan penyelenggaran Sekaten Taun Dal. Yakni tahun dalam hitungan kalender Jawa yang merupakan tahun besar. Adapun penyebutan besar itu didasarkan pada alasan bahwa 1 syawal, 12 Mulud, dan 1 Muharam pada tahun tersebut jatuh pada hari Jumat.
Perasaan beruntungku kian membuncah saat tahu bahwa sendratari Ilir Ilir Nginang Suruh yang disuguhkan kepada hadirin merupakan jenis tarian yang hanya dapat disaksikan delapan tahun sekali. Bayangkan! Delapan tahun sekali lho, bro!
Aku yakin. Para siswa SMKN 1 Bugisan, Yogyakarta yang terpilih untuk terlibat dalam sendratari tersebut juga merasa seberuntung aku. Bahkan sesungguhnya, mereka jauh lebih beruntung. Yaiyalah. Mereka 'kan jadi artisnya. Sementara aku sekadar menonton saja ....
Sekadar informasi pelengkap, pada detik-detik jelang acara pembukaan PMPS langit Jogja amat temaram. Mendung tebal pun menggantung hitam. Namun Alhamdulillah, atas takdir-Nya hujan batal turun sore hingga senja itu.
Baiklah. Sekian dulu ceritaku mengenai PMPS. Insya Allah akan ada postingan lanjutan dengan tema terkait. Tentu termasuk sejarah di balik penyelenggaraan Sekaten.
MORAL CERITA:
Sejak menjadi blogger aku menjadi lebih perhatian terhadap Jogja. Hihi ....
ada pasar malam sekarang ya mbak, di yogya. sampai tanggal berapa mbak
BalasHapusSampai tanggal 30 November 2017 yaa
HapusWah sebenarnya pengen pas Sekatennya, lagi ada di Jogja..Tapi beruntung kemarin sudah sempat lihat meski masih pre opening PMPS..
BalasHapusMemang Jogja istimewa..:)
pre opening aja sudah meriah ya mbak...hehehe...tiap malam bikin macet walaupun hujan
HapusSejak ngeblog saya jadi tahu ada kegiatan seru di daerah lain :)
BalasHapusSalam kenal!
yuhuuuuu...salam kenal balik...salam hangat dari Jogja.
Hapus