Senin, 10 November 2025

Sang Pahlawan Kebersihan

3 komentar

HALO, Sobat PIKIRAN POSITIF? Selamat Hari Pahlawan. Jangan lupa. Hari ini tanggal 10 November, lho.

Masih ingat pelajaran semasa sekolah dulu 'kan? Mengenai alasan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Pahlawan Nasional? Yup, penetapan itu merujuk pada peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Ngomong-ngomong, kali ini aku tak hendak membahas pro dan kontra yang sedang terjadi. Itu lho, pro dan kontra terkait akan ditetapkannya seorang tokoh menjadi pahlawan. Sama sekali bukan itu, ya. 

Di sini aku justru hendak ngomongin pahlawan dari kalangan bukan tokoh. Tak lain dan tak bukan, itulah pahlawan dari kalangan rakyat jelata. Siapakah yang kumaksud? Dialah sang pahlawan kebersihan kota. Terkhusus kota tempatku berdomisili.

Yup! Yang kumaksudkan adalah para penggerobak sampah. Bapak-bapak dan mas-mas, bahkan ada yang kakek-kakek, yang punya pekerjaan mengangkut sampah dari kompleks perumahan dan dari mana pun ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara).

Memang sih, urusan sampah dan kebersihan kota adalah pekerjaan mereka. Mereka digaji sehingga wajar kalau mesti bertanggung jawab penuh. Akan tetapi, bagaimana kalau suatu hari mereka tidak rutin mengangkuti sampah dari rumah-rumah? Atau, dari perkantoran-perkantoran dan tempat-tempat wisata? 

Sudah pasti kota akan kotor, bau, dan kumuh. Hal demikian sudah pernah terjadi di kotaku, Yogyakarta. Bukan sebab mereka mogok, melainkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir)-nya yang ditutup. Jadi, TPS tidak bisa dikosongkan sehingga otomatis penggerobak tidak mungkin mengangkuti sampah dari rumah-rumah.

Nah, lho. Bayangkanlah jika para penggerobak sampah mogok kerja sebulan atau berbulan-bulan. Tempo hari saat penggerobak sampah di kampungku sakit selama seminggu, kondisi kampung sudah seperti ini ...

Alhasil, ketika penggerobak kami sudah kembali sehat dan bisa mengangkuti sampah-sampah, kami menyambutnya dengan suka cita. Kami sambut sebagai pahlawan, dong.

Menurutmu bagaimana? Sependapat denganku atau tidak tentang sebutan pahlawan untuk pak sampah?


Senin, 27 Oktober 2025

Selamat Hari Bloger Nasional

24 komentar

Halo, Sobat PIKIRAN POSITIF! Hari ini Senin, tanggal 27 Oktober 2025. Terkhusus buat kamu yang mengaku bloger alias narablog, masih ingatkah kalau tanggal 27 Oktober merupakan Hari Bloger Nasional?

Selain ingat, masihkah konsisten ngeblog? Konsisten menulis secara organik, bukan sebab kewajiban dari sebuah job? Semoga masihlah, ya. Masak iya mengaku bloger, tetapi tidak pernah menulis di blog mana pun?

Etapiii, masih lumayan sih kalau masih menulis meskipun tulisannya bukan organik. Malah bagus banget dari sudut pandang ekonomi. Tiap tulisan bernilai rupiah, bahkan dolar. Not only curhatan melulu. Aku juga mauuu. Hehehe ... 

O, iyaaa. Mungkin sejak baca judul tulisan ini, kamu berpikiran bahwa aku sedang salah ketik. Blogger kok kutulis bloger? 

O, tidak. Itu bukan salah ketik, melainkan kesengajaan. Sebagai pengingat buatmu (sekaligus buatku) bahwa 'bloger' adalah bentuk baku dalam aturan bahasa Indonesia. Lebih baku daripada 'blogger'. Namun, sebab 'blogger' telah sangat lazim dipergunakan, tidak salah juga kalau kita mempergunakannya.

Yang penting konsisten dari awal sampai akhir dalam mempergunakannya di sebuah tulisan. Jika awalnya pilih pakai dobel 'g', gunakanlah itu sampai tulisan tuntas. Jika kemudian di tulisan berikutnya ingin pakai 'g' satu saja, lakukanlah sampai akhir juga.

Ngomong-ngomong, ada pula istilah lain untuk blogger/bloger. Istilah yang kumaksudkan adalah pengeblog dan narablog. Nah. Sekarang terserah kamu. Hendak pilih istilah yang mana?

Selamat Hari Bloger Nasional!


 


Kamis, 09 Oktober 2025

KEVIN GANI Garda Pangan

8 komentar


HALO, Sobat Pikiran Positif? Sehat-sehat 'kan? Sudah makan atau belum? Kalau belum, segeralah makan. Ambil makanan secukupnya saja. Sesuai kapasitas perut.

Kalau ambilnya berlebihan, nanti bakalan ada sisa. Adapun sisa makanan di piring rata-rata berujung di tempat sampah. Tuh 'kan. Jatuhnya mubazir. Memubazirkan makanan. Sementara mubazir adalah teman setan. 

Ketimbang jadi teman setan, lebih baik jadi temanku saja yuk. Aku kalau makan selalu habis. Kalau minum juga begitu. Kuncinya, ambil secukupnya sesuai kebutuhan. 

Bahkan ketika prasmanan di sebuah acara, sudah sejak beberapa waktu lalu aku selalu berhitung. Hanya mengambil makanan dan minuman yang paling kuinginkan. 

Itu pun tidak banyak-banyak. Tidak mempraktikkan aji mumpung. Semaksimal mungkin, aku membiasakan untuk tidak lapar mata. Plus berusaha menahan keinginan untuk mencicipi semua yang ada.

Ketika berbelanja sayuran dan bahan pangan pun begitu. Tidak asal stok bahan, tetapi sejak awal sudah sekalian merencanakan hendak dimasak apa dan kapan. 

Prinsipnya, Jangan sampai ada bahan pangan yang membusuk sebab kelamaan ngendon di kulkas. Kalaupun duit kita berlimpah ruah, tetap tak bijak kalau terbiasa buang-buang makanan dan bahan pangan.

Ini bukan semata-mata mengenai duit. Hemat dan cermat dalam mengelola bahan pangan mestinya dilakukan semua orang. Entah orang kaya ataupun orang miskin. 

Tahukah kalian? Sampah makanan itu berbahaya, lho. Mengandung gas metana. Bisa menimbulkan ledakan yang berbahaya. Kiranya di antara kalian ada yang ingat tentang adanya ledakan, di salah satu TPA sampah beberapa tahun silam. 

Di samping itu, buang-buang makanan dan bahan pangan berarti tidak menghargai perjuangan para petani. Mereka tekun mengolah sawah hingga panen. Mencangkul, memupuk, dan melindungi dari hama. Eh ... saat panen kok malah kita sia-siakan? 

Perlu diketahui, buang-buang makanan dan bahan pangan juga berarti pemborosan. Pemborosan atas semua sumber daya yang terlibat. Mulai dari pemborosan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga Sumber Daya Alam (SDA). 

Energi petani dan semua orang yang terlibat dalam proses penanaman hingga pemanenan terbuang percuma. Energi untuk pengangkutan, pengemasan, dan pendistribusian ke konsumen pun sia-sia. Lahan, air, dan pupuk yang dipergunakan sejak mulai menanam hingga perawatan jelang panen juga sia-sia.  

Intinya, buang-buang makanan dan bahan pangan memang perilaku buruk. Plus membahayakan ketahanan pangan di masa depan. Berdosa pula. Jadi, kocak sekali kalau kalian mempertahankan kebiasaan memubazirkan makanan/minuman.

Wuih. Aku tampak pintar sekali memaparkan tentang tentang food waste dan dampaknya. Hehe ... Sebetulnya sih, aku cuma meniru (baca: meneladani) Kak Kevin Gani. 

Siapakah dia? Kak Kevin Gani adalah Ketua Garda Pangan, yakni sebuah bank makanan (food bank). Sebuah organisasi yang sifatnya sosial. 

Oktober tahun lalu, Kak Kevin Gani terpilih sebagai penerima 15th SATU Indonesia Awards 2024. Dia merupakan perwakilan dari bidang Lingkungan. 

Penghargaan bergengsi tersebut diraih berkat konsistensinya dalam menyelamatkan makanan surplus yang masih layak dikonsumsi, yang kemudian didistribusikan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan makanan (masyarakat prasejahtera, yang berada di bawah garis kemiskinan).

Kak Kevin Gani tentu tidak bergerak sendirian. Dia didukung penuh oleh dua pendiri Garda Pangan beserta seluruh anggotanya. Mereka sejak tahun 2017 telah memulai perjuangan untuk pangan berkelanjutan. 

Tentu semula tak mudah untuk bekerja sama dengan restoran, hotel, catering, ataupun pihak lain dalam mewujudkan food bank tersebut. Selain karena food bank tatkala itu masih asing, banyak pula resto dan toko yang punya kebijakan "aneh". 

Kebijakan aneh yang saya maksudkan begini. Karyawan tidak diizinkan untuk membawa pulang makanan/bahan pangan yang tersisa walaupun masih layak konsumsi. Alih-alih dibawa karyawan atau dibagikan  ke orang-orang di sekitar resto atau toko, makanan sisa layak konsumsi itu justru lebih pilih dibuang. 

Syukurlah konsistensi perjuangan Kak Kevin Gani dan kawan-kawan berbuah manis. Sekian tahun berlalu dan Garda Pangan makin memperoleh banyak dukungan. 

Suaranya mengajak zero food waste pun makin didengar khalayak.  Puncaknya adalah ketika Kak Kevin Gani menerima penghargaan dari SATU Indonesia Awards 2024.

Itulah kisah inspiratif dari Kak Kevin Gani dari Yayasan Garda Pangan. Semoga kalian sehabis baca tulisan ini menjadi makin bijak dalam memperlakukan makanan dan bahan pangan. 

Ingatlah. Dalam tiap piring dan gelas kalian ada proses panjang yang bakalan mubazir, jika kalian tidak menghabiskan makanan dan minuman di dalamnya.

#APA2025-KSB


Catatan:
Foto dalam tulisan ini diolah dari salah satu foto-foto yang tayang di akun Instagram Kak Kevin Gani, yakni saat dia sedang bersama Pak Anies Baswedan.


Senin, 06 Oktober 2025

Norbet U. K. Laki Pali

11 komentar
HALO, Sobat Pikiran Positif? Semoga harimu baik-baik saja, ya. Selalu bisa berpikir positif, tetapi tidak positif yang toksik. 

Pun, selalu bersemangat dalam menyebarkan kebaikan. Bisa pula menginspirasi orang-orang di sekitarmu. Jika tidak bisa, minimal tidak mematahkan semangat orang lain. Hehehe ... 

Ngomong-ngomong, kali ini aku hendak mengajakmu berkenalan dengan Kak Norbet U. K. Laki Pali. Yang akun Instagramnya @norbet_pali 

Tangkap layar PP Instagram Kak Norbet


Siapakah dia? Dia adalah seorang tokoh muda dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Namanya tercatat sebagai salah satu penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024. Dalam kategori Lingkungan dengan judul kegiatan "Aksi Bersih".

Pada akhirnya Kak Norbet memang belum berhasil menjadi salah satu dari lima yang terbaik. Akan tetapi, kiprahnya di bidang Lingkungan sangat konsisten. Sangat layak diacungi jempol. 

Konsistensi tersebut dapat kita lihat pada unggahan-unggahannya di Instagram. Di sana jelas tergambar betapa besar kepedulian Kak Norbet, terhadap alam dan lingkungan hidup. Dia senantiasa mengajak teman-temannya dan sesama kaum muda untuk menjaga dan memelihara kelestarian alam.

Kak Norbet pernah memimpin aksi bersih-bersih pantai di Batu Nona. Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Merupakan kolaborasi berbagai pihak dan melibatkan banyak anak muda.

Aksi positif itu tentu saja sangat menginspirasi. Menjadi kabar baik dari kaum muda, di antara kepungan stigma yang ada. Tidak mengherankan kalau aksi mereka itu sampai diangkat media setempat.


Itulah sekilas perkenalan dengan Kak Norbet. Salah satu anak muda NTT yang aktivitas positifnya di bidang lingkungan diberi penghargaan oleh Astra

Kalau kita berselancar dengan mengetikkan "Norbet U. K. Laki Pali" sebagai kata kunci, yang bakalan muncul pertama kali adalah profilnya sebagai mahasiswa Universitas Nusa Candana University Kupang NTT

Kemudian berita tentang ketenarannya sebagai delegasi DPR remaja perwakilan dari NTT. Ada pula berita tentang aktivitasnya terkait kewirausahaan mahasiswa dan literasi digital. Barulah kemudian bermunculan aktivitasnya terkait lingkungan hidup. 

Perlu diketahui, aktivitasnya terkait aksi bersih-bersih sampah dan pelestarian alam justru lebih banyak diinformasikan di akun Instagramnya.Itulah sebabnya aku sarankan, kalian follow akun Instagramnya saja. 

Nah. Menurutmu bagaimana? Kak Norbet sosok yang inspiratif sekali 'kan? Mari kita meneladaninya.

#APA2025-KSB
 

PIKIRAN POSITIF Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template