SUDAH dua pagi, kemarin pagi dan tadi pagi, aku galau ketika melewati areal persawahan di sebelah utara rumahku. Biasanya kalau sepagi itu aku lewat, sawah sunyi senyap. Hanya kadang-kadang saja ada seorang kakek atau seorang nenek pemilik sawah yang tengah sibuk mengusir burung-burung kecil pemakan padi. Hmm... tentu saja suara renta mereka terdengar begitu bergema di pagi yang tenang; memecah kesunyian.
Namun, kemarin pagi dan tadi pagi suara mereka tak terdengar. Sebagai gantinya ada kemeriahan kecil di areal persawahan tersebut. Yeah... kemeriahannya sih masih terkait soal burung-burung pemakan padi. Tapi sejak kemarin pagi burung-burung itu bukan lagi diusir, melainkan ditangkap! Ya, ada seorang bapak pendatang (bukan warga desaku) yang datang membawa peralatan lengkap untuk menangkap burung-burung malang itu. Luar biasa! Dari areal persawahan yang tak begitu luas berhasil ditangkap puluhan ekor burung dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Tetapi sejujurnya, fakta itu sungguh menyedihkan hatiku. Kenapa burung-burung itu harus ditangkap? Entah untuk dijual hidup-hidup; entah untuk dijadikan tongseng? Miris, aku miris. Bukankah ini bisa merusak ekosistem? Maka aku berharap, esok hari tak datang lagi si bapak pendatang.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!