DEDEMIT dan ADIBA

PADA sebuah senja yang temaram dan lelah. Dalam situasi santai bin kondusif, aku pun terlibat dalam sebuah percakapan uuh laa laa… Yup! Dengan siapa lagi kalau bukan dengan bidadari kecilku yang mulai tumbuh agak gedhe. Sporadis saja topiknya. Hingga suatu detik dia berkata kepadaku (tepatnya menyahuti perkataanku sebelumnya kepadanya), “Iya, dedemit….” 

OPPS!! Aku terhenyak dan serta-merta berkata, “Hehhh, kenapa Bunda dipanggil dedemit?” Matanya yang lebar tapi sipit itu pun menatapku lekat-lekat. “Emangnya dedemit itu apa sih???” Dia bertanya polos. Astaga. Dari caranya menatapku dan nada bicaranya aku pun tahu bahwa dia memang sedang serius tidak tahu. Maka aku pun menjelaskan definisi dedemit kepadanya. Setelah memahami penjelasanku dia lalu berkata, “Ohhh… aku baru tahu, Bunda. Aku hanya pernah mendengar Andre (maksudnya Andre OVJ) mengatakannya dan terdengar lucu.”

“Nah, sekarang kamu sudah tahu artinya. Maka gak boleh sembarangan ngatain orang dedemit!” kataku tegas dan gemas sambil menyeruput kopi. “Oke. Aku tidak akan ngatain orang, kok. Aku janji hanya Bunda yang akan kukatai dedemit…” WOWWW! Dan aku pun tersedak cangkir kopi; bukan kopinya! 

-------------------------
*Moral Cerita: Perbanyak ngobrol dengan anak dengan mempergunakan aneka macam istilah dan kosakata sehingga Anda dapat memastikan bahwa dia tidak akan mengatai Anda dengan istilah/perkataan "ajaib" yang bahkan dia sendiri gak ngeh artinya...wkwkwkwk....*  

CATATAN PENTING:
Dari KBBI, Edisi Keempat 2008, hal: 302. dedemit: n makhluk halus yang jahat dan suka mengganggu manusia; roh jahat.