Jumat, 11 Juli 2014

KISAHKU PADA PILPRES 9 Juli 2014

AKU tahu bahwa TPS tempatku mencoblos adalah TPS 10. Tapi lokasi tepatnya enggak tahu. Yeah.... Sejujurnya aku enggak hafal medan. Maklum saja, aku berdomisili di wilayah yang berbeda dengan wilayah TPS tempat aku harus mencoblos. Maka terpaksa aku bertingkah seperti detektif nan kreatif. 

Mula-mula mengamati satu-dua orang yang berpapasan denganku. Saat ketemu seseorang yang berpakaian rapi, hatiku mengatakan bahwa dia dari TPS 10 juga. Dengan modal senyuman manis aku pun menegurnya. Tepatnya sih bukan menegur melainkan menyapa, lalu menanyakan lokasi TPS yang bersangkutan. Hahhh! Dia bilang bahwa aku harus berjalan lurus, lalu belok kanan, lalu ke kiri lagi, lalu melintasi lapangan.... Woww. Kukira tinggal belok satu kali saja.  Baiklaaahhh. Go, go, go!

Syukurlah setelah belok kanan dan ke kiri lagi, di depanku (tapi jaraknya jauh) kulihat ada seseorang yang membawa selembar kertas berwarna putih yang kutebak sebagai surat undangan pilpres. Yup! Aku pun menguntitnya. Benar saja. Setelah kukejar dan kutanya, dia memang hendak menuju ke TPS 10 juga. Amboiii.... Tak kusangka perjalananku ke TPS kali ini harus naik-turun tangga, menyeberang sungai, serta melalui lorong-lorong gang kelinci, melintasi lapangan yang dikelilingi deretan pepohonan, lalu menyeberang sungai lagi, naik tangga lagi, barulah sampai di TPS tujuan. 

Hmmm. Sebuah perjalanan yang mengesankan! Lokasi dan kondisi TPS 10 sendiri pun amat mengesankan. Bilik suara beserta para petugas KPPS berada di puncak, di dalam sebuah ruangan yang tak begitu lebar sehingga di situ hanya muat kurang dari sepuluh kursi tunggu bagi para calon pemilih. Sementara mayoritas calon pemilih duduk berjajar rapi di sebuah lorong (yakni merupakan jalan kampung, sedikit lebih lebar daripada gang kelinci), yang lokasinya di bawah ruangan bilik suara. Sebuah tangga curam harus kami daki jika nama kami sudah dipanggil petugas. Tangga yang prosedur keamanannya minimal sekali. 

Demikianlah adanya. Karena pilpres, aku jadi punya banyak cerita dan banyak foto pada tanggal 9 Juli lalu. Padahal sesungguhnya, aku tak begitu antusias untuk mencoblos. Kedua capres yang dapat dipilih tak ada yang nyanthol banget di hatiku. Apalagi kok ndilalah keduanya memiliki nama sama dengan dua pria yang pernah menggusarkan hatiku. Jadi, siapa pun presiden yang terpilih nanti, yang jelas aku akan galau-galau gimana selama lima tahun ke depan. Hahaha....

Sejujurnya nih, aku berangkat ke TPS 'kan sebab ingin ikutan lomba foto selfie yang diselenggarakan IIDN Jogja. Sudah berniat banget begitu, tahu-tahunya situasi-kondisi TPS kok ya kurang mendukung untuk selfie. Lagi pula, aku lumayan malu juga untuk berpose nekad di hadapan para petugas KPPS. Baiklah. Daripada makin ngelantur, yuk langsung saja kita lihat foto-foto berikut ini. #Dan-aku-gak-menang-lomba-selfie-kurang-gila-posenya!







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!