Sabtu, 24 Januari 2015

Karena Konsisten Berstatus Gila

SUDAH kukatakan di tulisan terdahulu bahwa konsisten atau setia melakukan sesuatu adalah lebih baik daripada tidak konsisten dan tidak setia. Di samping lebih baik, juga lebih terhormat. Dan ternyata, selain lebih baik plus lebih terhormat, juga menjadi lebih mudah dikenali.

Lebih mudah dikenali itu menyenangkan, lho. Lebih mudah dikenali itu 'kan = terkenal? Hahaha.... Entah terkenalnya sebab paling bagus jika dibandingkan dengan yang lainnya; atau sebab paling eksentrik bin ajaib alias paling tidak bagus. Wis tho. Pokoknya terkenal. Pokoknya beda. Lain daripada yang lain gitu deh. 

Namun, jangan lupa. Orang yang mengenali bisa bersikap positif ataupun negatif, lho. Kalau yang bersikap positif sih tak usah dibahas. Yang jadi masalah adalah yang bersikap negatif. Waspadalah. Orang dengan sikap negatif itu pada hakikatnya mengintimidasi kita. Ingin menyengsarakan kita. Tapi begini. Mungkin sikap negatifnya disebabkan oleh rasa iri. Orang lain bisa terkenal kok dirinya enggak? Hehehe.... 

Hmm. Itulah yang terjadi padaku. Dikenali di jagad perfesbukan karena konsisten terhadap tema tertentu! Karena pada suatu rentang masa kerap kali (baca: konsisten) mempergunakan kata "gila" dan gemar membahas orang gila dalam status-status FB-ku, seseorang suatu ketika mengirim inboks bernada sinis kepadaku. Begini isi inboks yang dikirimnya: Jadi orang gila saja bangga!  

Halahhh... Kontan inboks tersebut membuatku tertawa geli. Wah, ini orang tidak punya selera humor sama sekali. Tidak cerdas sebab sense of humor-nya tidak ada. Siapa yang merasa bangga karena menjadi orang gila? Aku? Wah! Jelas ini orang telah amat salah dalam memahami status-status FB-ku. Dasar enggak cerdas hati dan enggak cerdas pikiran. Demikian komentarku dalam hati. Hmmm, lumayan sadis sih komentarku yang di bagian akhir itu.

Apa boleh buat? Baru kali ini deh konsistensiku berbuah agak pahit. Iya, kusebut agak pahit sebab aku sudah kebal pada hal-hal yang pahit-pahit. Wkakaka.... Ini ceritaku tentang konsistensi alias kesetiaan, Kawan. Lalu, apa ceritamu?




          

2 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!