Kamis, 22 Januari 2015

Malang Itu Sesuatu


DESEMBER 2014 lalu aku dan Adiba berkesempatan mengunjungi Malang. Sponsornya ayah Adiba (diberikan berupa uang saku tunai) dan Mbak Innovie IIDN Jogja beserta keluarga besarnya yang di Malang sana (disediakan berupa penginapan dan makan).  Ah, orang baik --baca: memelas-- macam kami memang pantas mendapatkan sponsor --baca: gretongan-- serupa itu. Hehehe....

Yeah! Perjalanan ke Malang adalah perjalanan terjauh yang pernah Adiba tempuh. Selama ini perjalanan terjauhnya barulah sebatas ke rumah eyang di Pati. #Duh, kasihan anakkuuuh# Adapun bagiku, kunjungan tersebut juga merupakan yang pertama #Duh, katroknya dirikuuuh#

Alhamdulillah Adiba suka dan bilang ingin balik lagi ke Malang. Maklum saja. Kunjungan kami singkat, sebatas wisata kota dan kuliner. Tak sempat ngider ke Batu dan Jatim Park2 segala. Tapi jangan salah, kunjungan singkat tersebut padat makna dan padat makan.

Padat makan sebab di rumah ortu Mbak Innovie makan, pas main keliling kota tak lupa mampir makan, ketemu kawan lama makan, dan selalu makan. Adapun padat makna karena memang penuh makna. Betapa tidak? Dalam kunjungan singkat itu aku toh bisa ketemu kawan SMP yang sudah 1/4 abad tak pernah bersua. Yang bikin makin bermakna, ternyata si kawan lama tersebut saingan Mbak Innovie dalam mengirim naskah cerpen ke Majalah Aneka. #colek Mbak Innovie dan Om Utoroaji#  

Memang tak sempat kunikmati senja jingga di Malang (mendung terus sih). Namun, diam-diam aku hirup aroma manis masa lalu yang menguar dari salah satu sudut kota itu. Hmm. Aroma manis yang dahulu rutin dikirimkan ke Jogja melalui bait-bait rapi... oleh seseorang! #nostalgila deh#

Yup! Malang ternyata sesuatu bagiku. Sesuatu yang bikin aku senyum-senyum dikulum. Rupanya bagi Adiba, Malang juga sesuatu. Sesuatu yang membuatnya doyan jagung dan doyan mandi tanpa kuomeli. Apa boleh buat? Sepertinya Adiba jatuh cinta pada kamar mandi Mbak Innovie yang di Malang sana. Ada yang tahu penyebabnya? Siapa yang menjawab benar akan mendapatkan tandatangan darikuuh.... ^-^


         

4 komentar:

  1. Minta tandatangannya donk mb tinbe

    BalasHapus
  2. Kok aku baru baca ini ya, setelah hampir setahun peristiwa itu berlalu...cieh peristiwa. Mbak Tinbe, alhamdulillah kalau senang di Malang. Mohon maaf atas segala kekurangan service tuan rumah. Dan terima kasih atas segala oleh-oleh yang diberikan tamu istimewa ini (gimana enggak istimewa, penulis 123+ buku). Rumah kami akan selalu terbuka untukmu. Dan ingat, ada fansmu yang menunggu kiriman bukumu lainnya yaitu masku dan papaku...hahaa. Mereka sangat takjub atas karyamu. Semoga makin produktif ya, Mbakku yang baik. Love you always.

    BalasHapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!