Penawar Ide Mampetku

HARI-hari belakangan ini sebenarnya aku sedang macet ide dalam menyelesaikan naskah calon buku. Entah mengapa? Padahal, tinggal butuh sekitar 3 halaman kuarto saja sudah beres. Entah nantinya jadi diterbitkan atau tidak, yang jelas kalau sudah mengirimkannya ke penerbit, SMS membahagiakan akan segera kuterima: m-Transfer Berhasil.

Nah, SMS serupa itulah yang sebenarnya sedang sangat kunanti. Alasannya, aku memang sedang butuh untuk membayar sesuatu. Eh, malah macet ide di saat-saat tinggal sedikit saja penyelesaiannya. Gawat. Rasanya makin aku bernafsu untuk segera sampai "titik akhir", malah makin mampet saja alur pemikiranku. Tertunda deh dapet kiriman SMS membahagiakannya itu. Hahaha....

Yeah, kiranya begitulah romantika menulis buku dan --tentu saja-- menulis apa saja yang panjang. Misalnya menulis skripsi, tesis, dan disertasi. Kemampetan ide dan kejenuhan kerap kali melanda sehingga bikin tertunda-tunda penyelesaiannya. #hmm-jadi-ingat-Mbak-Innovie-IIDN-Jogja-yang-calon-doktor-itu#

Sebab bete itulah aku kemarin iseng SMS Nbak Innovie. Namanya juga iseng. Pastilah isi SMS-ku itu tidak bermutu. Jail mania belaka. Eh, malah balasan dari Mbak Innovie cantik adalah sesuatu yang ciamik. Nice info bahwa besok, 20 Februari 2015, di UC-UGM akan ada acara penulisan bersama trio Lupus. 

Tepatnya itu acara apa dan diselenggarakan oleh siapa aku tak paham. Tapi bagiku, yang penting gretongan-nya. Hahaha.... Yang lebih penting lagi, acara itu bisa menjadi penawar ide mampetku. Di UGM pula. Berarti bisa sedikit bernostalgia dengan cemara-cemara Bulaksumur. Weih? Memang masih ada cemaranya, ya? Entahlah. Lihat saja besok.

Alhamdulillah the power of bejo berlaku lagi bagiku. Aku yang ketinggalan didaftarkan massal oleh Mbak Rani IIDN Jogja masih bisa mendapatkan undangan gratisnya. Hehehe.... Berhasil nitip pada sohib lama, Acep Yonny, yang sekaligus merupakan anggota dari BBDN alias darma prianya IIDN Jogja. Alhamdulillah. 

Asyiik, besok refreshing. Kutinggal sebentar ya naskah mampet....

Ide mampet? Melukis gunung saja supaya segar. Hahaha.... Kalau naik gunung malah kecapekan toh?