Teras Persahabatan

LIHATLAH! Di atas adalah penampilan teras persahabatan. Sebuah teras mungil namun penuh arti; yang menjadi bagian dari rumah yang kutempati. Tentu saja, teras tersebut adalah bagian dari sisi depan rumah yang kutinggali. Yang otomatis berarti ikut mengambil porsi, dari kisah-kisah yang terjadi pada sisi depan tersebut. Supaya lebih memahami postingan tentang teras persahabatan ini, silakan klik yang ini dulu ya.

Teras itu kunamai "Teras Persahabatan" sebab fungsinya. Apa sih fungsinya? Ternyata saudara, saudara... teras itu berfungsi sebagai lahan silaturahmi. Bagaimana tidak? Mulai dari orok hingga simbah-simbah suka banget nongkrong di teras itu. Kepentingan dan tujuannya sih bermacam-macam. Ada yang tujuannya sekadar nongkrong sembari ngobrol dengan sesama, ada yang bermaksud menunggu para penjual apa pun lewat, ada yang ingin ngisis tatkala cuaca lagi gerah, ada yang membahas kegiatan kampung secara informal, ada yang memanfaatkannya untuk belajar bersama, ada yang bertujuan untuk bermain-main, ada pula yang numpang makan di situ (makanannya bawa sendiri sih, tidak kusediakan). Yeah... pokoknya silaturahmi dalam segala macam bentuk dan warnanya.

Alhamdulillah aku diberi kesempatan oleh-Nya untuk menjaga sebuah teras yang berlokasi strategis. Yang berpotensi menjadi lahan silaturahmi. Bahkan di kemudian hari, berkembang menjadi pusat informasi (atau pusat gosip dan isu???) kampung. 

Alhamdulillah dulu aku tak termakan usulan (atau desakan?) manmer dan manip untuk menjadikan teras itu sebagai ruang tamu; dengan cara memberinya dinding penutup sehingga orang tidak bisa sembarangan numpang nongkrong di situ. Alhamdulillah waktu itu aku teguh pendirian untuk membiarkannya jadi ruang terbuka umum. Bayangkan saja andaikata teras itu menjadi ruang tamu. Tentu manfaatnya jauuuuh lebih sedikit; untuk kepentingan pribadiku semata. 

Hanya saja, aku galau dan tak suka bilamana teras persahabatanku itu dipakai untuk berkumpul-kumpul demi kepentingan meramal angka togel. Ihhh, ihhh, ihhh. Sama galaunya dengan kenyataan yang kudapati pada suatu pagi, tatkala Tiwuk (seekor anjing tetangga), meringkuk mati tepat di depan pintu depan.