CHEF HARYO NGULEG

WAKTU itu, di tengah-tengah acara yang diselenggarakan oleh Femina dan Mama Lemon, aku acap kali tersenyum-senyum sendiri. Tentu saja bukan karena gila atau kumat stresnya. Bukan pula karena akhirnya daku bisa jumpa darat dengan Choky Sitohang (klik di sini dong untuk melihat poseku bersama Choky). Tapiii.... karena aku merasa geli saja melihat para pria gagah perwira di depan sana, di dekat panggung. 

Yang satu bertubuh tinggi besar, tegap perkasa, bertatto, dan sibuk memasak dendeng age sembari memberikan penjelasan-penjelasan terkait. Ya, tak salah lagi. Dialah Chef Haryo Pramoe. Yang satunya adalah Bapak Ari Parikesit, yang setahuku berprofesi sebagai pencicip rasa masakan (Halah.... Ini profesi apa ya kok mengasyikkan bingitz?). Beliau ini sibuk membantu Chef Haryo; juga sesekali memberikan penjelasan-penjelasan yang diperlukan. Yang berikutnya adalah si pembawa acara yang entahlah siapa namanya. Tapi yang jelas, dari ketiga pria tersebut hanya dia inilah yang tampaknya tak piawai memasak. Padahal perawakannya yang paling tidak laki-laki jika dibandingkan dengan dua yang lainnya. Hahaha....

Nah, Lho! Siapa bilang memasak adalah pekerjaan perempuan? Chef Haryo yang penampilannya sangat cocok sebagai petinju saja sangat mumpuni sebagai koki. Maka aku spontan tersenyum manakala mengingat sekumpulan pria kerempeng yang sama sekali tak tahu cara memasak mie instan. Hehehe....  

Suasana di depan makin meriah tatkala tukang cuci pancinya datang. Siapakah gerangan dia? Yeah, siapa lagi kalau bukan Choky Sitohang. Dia 'kan duta produk cairan pencuci panci gosong dan berkerak. Hihihi.... Ajib sekali. Jarang-jarang aku melihat tukang cuci panci yang keren begitu. Tapi yang paling cucok dan menjadi adegan favoritku adalah saat Chef Haryo nguleg sambil duduk bersimpuh. Ini nih gaya nguleg beliau yang sempat diabadikan oleh Mbak Vivi, temanku sesama IIDNers Jogja.