SABTU, 30 Mei 2015 lalu, aku bersama dengan kelompok dasa wismaku mengunjungi PT KPI. Lokasinya di Desa Kepurun Kecamatan Manisrenggo Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Apa sih KPI itu? KPI = Kepurun Pawana Indonesia. Mau tahu lebih detil? Yeah, silakan googling sendirilah. Ada kok website resminya. Hihihi... Sebagai bukti bahwa aku benar-benar ke sana, ini nih kupajang foto seorang model yang bersedia berpose di depan ruang pembuatan bakso (mana sambil cekeran pula... hihihi....).
Kalau tadi aku sempat menyebut adanya ruang pembuatan bakso, tentunya aku dan rombongan tak sekadar duduk di depannya tanpa melongok ke dalam dong. Kami ramai-ramai masuk ruangan dan menyambangi para bapak yang sibuk mengoperasikan mesin pelumat daging dan pembuat bola-bola daging. Hebat! Mesin pembuat baksonya dalam satu detik menghasilkan lima butir bakso ukuran normal (enggak jumbo, enggak mini). Walah, aku jelas kalah cepat deh.
Tapi disediakan pula adonan khusus bagi kami, yang mesti kami sentuh (haiyaahhh... belajar dengan metode menyentuh nihh) langsung. Hehehe.... Sudah pasti adonan bakso tersebut tak sekadar kami sentuh alias kami obok-obok doang. Tapi langsung kami eksekusi, kami jadikan bulatan-bulatan kecil secara manual.
Ini pengalaman baru bagiku. Seumur-umur aku belum pernah membuat bulatan bakso. Apalagi sejak membuat adonannya. Padahal aku penggemar bakso. Aih, ironis. Agar tak disangka hoax, ini lho fotoku bersama para ibu yang lain, yang tengah membulat-bulatkan adonan bakso daging sapi. Jreng... jreng...!
Oiyaaa, sebelum kami praktik membuat bakso dan berkeliling kompleks PT KPI, ada sambutan selamat datangnya. Biasalah pidato-pidato basa-basi manis begitu. Lalu disambung dengan presentasi profil PT KPI. Seru, seru. Membuatku terinspirasi untuk menjadi petani dan peternak all out. Di tengah-tengah presentasi itu pun sekelebat bayangan seorang petani cerdas hinggap di jendela ingatanku. Halah?
O, ya. Agar tak disangka hoax lagi, berikut ini aku perlihatkan foto presentasi penyambutan kami. Iya, kami. Para ibu yang manis dan dinamis dari dasa wisma Aster 1 Sanggrahan Ngestiharjo Kasihan Bantul. Hehehe....
Menyempatkan narsis sendiri.... |
Kalau tadi aku sempat menyebut adanya ruang pembuatan bakso, tentunya aku dan rombongan tak sekadar duduk di depannya tanpa melongok ke dalam dong. Kami ramai-ramai masuk ruangan dan menyambangi para bapak yang sibuk mengoperasikan mesin pelumat daging dan pembuat bola-bola daging. Hebat! Mesin pembuat baksonya dalam satu detik menghasilkan lima butir bakso ukuran normal (enggak jumbo, enggak mini). Walah, aku jelas kalah cepat deh.
Tapi disediakan pula adonan khusus bagi kami, yang mesti kami sentuh (haiyaahhh... belajar dengan metode menyentuh nihh) langsung. Hehehe.... Sudah pasti adonan bakso tersebut tak sekadar kami sentuh alias kami obok-obok doang. Tapi langsung kami eksekusi, kami jadikan bulatan-bulatan kecil secara manual.
Ini pengalaman baru bagiku. Seumur-umur aku belum pernah membuat bulatan bakso. Apalagi sejak membuat adonannya. Padahal aku penggemar bakso. Aih, ironis. Agar tak disangka hoax, ini lho fotoku bersama para ibu yang lain, yang tengah membulat-bulatkan adonan bakso daging sapi. Jreng... jreng...!
Praktik bikin bulatan bakso |
Oiyaaa, sebelum kami praktik membuat bakso dan berkeliling kompleks PT KPI, ada sambutan selamat datangnya. Biasalah pidato-pidato basa-basi manis begitu. Lalu disambung dengan presentasi profil PT KPI. Seru, seru. Membuatku terinspirasi untuk menjadi petani dan peternak all out. Di tengah-tengah presentasi itu pun sekelebat bayangan seorang petani cerdas hinggap di jendela ingatanku. Halah?
O, ya. Agar tak disangka hoax lagi, berikut ini aku perlihatkan foto presentasi penyambutan kami. Iya, kami. Para ibu yang manis dan dinamis dari dasa wisma Aster 1 Sanggrahan Ngestiharjo Kasihan Bantul. Hehehe....
Sambutan dan penjelasan dari PT KPI |
Itu yang sedang pegang mikropon adalah wakil ketua dasa wisma kami. Tampil di depan untuk mewakili rombongan kami. Maklumlah. Dalam kunjungan tersebut beliau menjabat sebagai ketua rombongan kunjungan. Alias menjadi orang yang paling kami repotkan.
Ah, sudah ya ceritanya. Koleksi foto yang kusimpan hanya ini. Sebetulnya sih banyak hal seru lain yang kami lakukan di situ. Ada praktik bikin telur asin. Ada berkeliling kandang sapi, kambing, itik, dan bebek. Ada pengamatan pada tabung penampung kotoran sapi yang dijadikan biogas. Ada berkeliling di kebun sayuran. Ada Adiba yang outbound becek-becekan. Sayang banget HPku tak asyik kameranya. Yo wis....
#sekadar-mengenang-perjalanan
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!