Tetangga yang baik dan benar itu salah satu cirinya bisa diajak bercanda ria. Nah, lihatlah foto di atas. Mau pergi shalat Idul Fitri saja bercanda terlebih dulu.... |
SEBAGAIMANA bahasa, tetangga yang baik dan benar pun akan terasa indahnya. Maka, ayolah kita menjadi tetangga yang baik dan benar. Percayalah. Dengan menjadi tetangga yang baik dan benar, kehadiran kita akan makin bermakna dan senantiasa dinanti-nantikan. Terutama bagi dan oleh orang-orang yang tinggal di sekitar kita; alias para tetangga kita.
Yeah! Misalnya saja kita selalu ramah dan murah senyum. Tentu para tetangga kita akan merasa berkelimpahan karena kita. Bukankah senyum adalah sedekah? Berarti makin sering kita tersenyum kepada tetangga, makin banyaklah sedekah yang ia terima dari kita. Hehehe....
Adapun contoh yang lainnya, kita tidak kepo manakala ada tetangga yang bertengkar dengan suami/istrinya. Sekalipun pertengkarannya demikian hebat. Sekalipun arenanya sampai di halaman rumah kita.
Contoh berikutnya, kita tidak mempersulit urusan tetangga. Sekalipun sebagai ketua RT, tidak pada tempatnya kalau kita suka mempersulit begitu. Masak sih hanya untuk memberi tanda tangan kepada warga saja kita mesti mengajukan aturan dan syarat yang berat alias njelimet? Masak sih hanya untuk mengambil jatah raskin saja seorang warga harus merasa terintimidasi sebab kita memberlakukan aturan yang rewel?
Ah, sudahlah. Tak usah kebanyakan contoh, ya. Langsung saja kita berpraktik untuk menjadi seorang tetangga yang baik dan benar. Tanpa saya jelaskan lebih rinci, Anda pasti mafhum 'kan dengan makna 'baik dan benar' itu?
#terinspirasi-oleh-keadaan-sekitarku
Itu yang berantem sampai halaman rumah siapa? Mau nonton ah. Ampun, bisa aja Ibu ini membuat tulisan yang bikin senyum
BalasHapusMbaakkk.... berantemnya sampai halaman rumahku, lalu nyambung ke halaman rumah tetangga yg berikut..... adapun yg berantem adalah mereka yg rumahnya jauuuh di sonoooo, di belakang sonooo....
Hapus