Sabtu, 31 Oktober 2015

Terapi INDONESIA RAYA

SAYA sangat menyadari bahwa rasa patriotisme kita meluntur belakangan ini. Apa boleh buat? Rasa patriotisme alias rasa cinta tanah air di kalangan bangsa kita, kian hari terasa kian menipis. Sungguh, sebuah fakta yang tidak menyenangkan. Tapi mau tak mau harus diakui kebenarannya. Bagaimana, ya? Kenyataannya memang meluntur, kok. Enggak di kalangan tua, muda, ataupun anak-anak. 

Nah, lho. Kalau yang tua saja bisa luntur rasa patriotismenya, apatah lagi yang muda dan anak-anak? Bukankah yang muda dan anak-anak belajar dari yang tua-tua? Mengambil contoh dan suri teladan dari generasi sebelumnya? Kalau kaum pendahulu tak lalai menumbuhkembangkan jiwa patriotisme kepada para penerusnya, tentu perasaan cinta tanah air relatif terjaga. Sebaliknya, kalau kaum muda mau belajar sejarah perjuangan bangsa, tentu bisa termotivasi untuk menaikkan rasa cintanya terhadap tanah air. 

Namun, sudahlah. Saling kecam dan saling tuduh, bukanlah sebuah solusi. Apakah kecaman generasi tua kepada generasi muda bisa membangkitkan rasa patriotisme mereka? Kalau kaum muda menyalahkan pendahulunya yang lalai, apakah itu juga bisa menggelorakan lagi rasa cinta tanah air? Tentu saja jawabnya TIDAK, TIDAK, dan TIDAK!

Daripada sekadar berwacana, saya sih memilih melakukan hal nyata. Saya punya anak yang beranjak ABG. Yang setelah saya cermati diam-diam, memang kurang rasa cintanya pada negeri tercinta ini. Boleh dibilang, ini akibat kurikulum pendidikan yang memang tak mendukung. Boleh pula dikatakan sebagai akibat dari pengaruh lingkungan yang mengglobal dan menggombal. Tapi saya tak hendak menyalahkan siapa-siapa. 

Sekali lagi, daripada sekadar berwacana, saya mengambil sebuah solusi. Sebuah solusi sederhana, yang tidak serta-merta mampu membuat anak saya rela mati untuk Indonesia. Tapi setidaknya, bisa membuat buah hati saya hafal lagu kebangsaan kita. Solusi apakah itu? Inilah solusi membangkitkan rasa cinta Indonesia ala saya: menyetel keras-keras lagu Indonesia Raya pada tiap pukul enam pagi!

Hasilnya lumayan, lho. Bukan hanya anak saya yang hafal lagu kebangsaan tersebut. Saya juga ikut hafal. Efek sampingnya, saya bisa berkisah tentang lagu tersebut kepadanya. Karena tiap pagi hari terpaksa mendengarkannya, buah hati saya jadi kepo. Hehehe....       

Nah, mau mencoba terapi Indonesia Raya ala saya? Coba saja. Hasilnya mungkin tak bakalan cepat kentara. Tapi insya Allah, ada. Percayalah. #CintaIndonesia





12 komentar:

  1. Balasan
    1. hahaha...Liyaaa, itu aku nyetel swara gama FM...tiap jam enam pagi pasti ada lagu Indonesia Raya

      Hapus
  2. Patriotisme bisa luntur.. tapi rasa banggaku padamu tak bisa luntur.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Neni, pilih deterjen yang antiluntur...hahaha..

      Hapus
  3. Keren!
    Besok-besok setelkan sekalian lagu-lagu nasional mba, Padamu Negeri, Garuda Pancasila, dan sebagainya. DIjamin merinding ketika mendengarkannya.
    Kami di setiap acara kantor, selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Padamu Negeri. Dan sedikit banyak, mengembalikan rasa nasionalisme dan patriotisme kami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Titiin, iyaa betul banget...menyanyikan Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional memang memiliki pengaruh pada rasa patriotisme kita. Harus diakui, ternyata begitu adanya. Saat aku ikut lomba koor ibu-ibu pas Agustusan lalu, acara dimulai dengan menyanyika lagu Indonesia Raya dan memnaca teks Pancasila bersama-sama, duuhh...rasanya bergetar dada ini, aku sampai meneteskan air mata lho

      Hapus
  4. Jadi Ingat anak saya yang 4 tahun. Dia favorit banget tuh lagu Indonesia Raya. Hari paling dinantikan setelah menjadi pemimpin upacara di TK-nya adalah mencoba hal lain, misal dirijen, pembawa acara dan pembaca Pancasila. Tapi, semua memang dituntun gurunya. Lucu. Saya gak sanggup untuk tidak mewek. Eh lah, malah pamer. Punten, Bun. Nuwun sewu niki. Maklum lah. Mamak baru. :)

    Semoga sukses.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sip Mbak, anak saleh berarti juga anak yang mencintai tanah airnya ;kan...

      Hapus
  5. Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku, bangsaku, rakyatku semuanya... Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. lagu Indonesia Raya kupakai untuk alarm...penanda bahwa itu saatnya masuk kamar mandii bagi Diba

      Hapus
  6. semangat bukan dari kata2. tapi dari perjuangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi bisa bermula dari kata-kata yang memotivasi :D

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!