SUPAYA tampak kekinian, pagi ini aku mau nulis tentang resolusi. Supaya terlihat kekinian, di postingan ini kukasih potret yang kekgitu. Yang diedit-edit begitu. Yang mulutnya pakai ditutup kotakan putih. Yang entahlah apa maknanya. Yang aku gak tahu nama aplikasinya. Dasaaar... ini semacam emak-emak rempong kurang kerjaan dan kurang pintar IT. Hihihi.... Tapi pintar dalam hal keisengan. Maksudnya, iseng memanfaatkan hasil karya si anak yang selama liburan full megang HP emaknye.
Biasalah. Setahuku calon ABG dan ABG memang selalu keranjingan selfie. Eh? Atau hanya anakku? Sudahlah. Pokoknya daripada aku gak iseng, lebih baik ngisengin anak dengan memasang salah satu foto selfie karyanya. Hahaha..... Ntar kalau tahu fotonya masuk blog aku, pasti ngomel-ngomel dia. Dududuuu... :)
Oke, deh. Daripada kepanjangan prolog, ayo langsung bicara tentang resolusi. Sebetulnya sih semula aku takut punya resolusi. Hehehe.... Biasalah. Takut gak kesampaian semua! Hahaha.... Tatkala 2013 menuju 2014, aku pun bikin tulisan penghujung tahun semacam ini. Tapi bukan tentang paparan resolusiku yang ndakik-ndakik. Pokoke nulis wae. Tapi sekarang, supaya terlihat kekinian, izinkan aku bicara tentang resolusiku ya.
Setelah kuperas otak, kutelusuri hati ini hingga ke lipitan-lipitan yang terdalam, ternyata aku punya satu hasrat besar. Hasrat itu demikian besar kurasa. Sudah pula tersimpan lama di dasar sanubari. Jiahhh.... opo ikiiih??? Ternyata saudara-saudara, aku baru ngeh sekarang bahwa hasrat besarku itu mesti kujadikan resolusi! Merdeka!
Dan, inilah resolusiku untuk 2016 nanti. Pertama, kembali langsing (toh hanya butuh turun bobot kurleb 3 kg saja; kalau turunnya sampai 5 kg malah kayak lagi menyandang penyakit lahir-batin). Kedua, punya meja makan yang representatif (tujuannya supaya gak hobi makan di luar.... maksudnya di luar itu di teras lho ya, bukan di resto). Ketiga, rajin memasak (mau memaksimalkan koleksi resep yang selama ini numpuk berdebu).
Sebuah resolusi ringan tapi rumit adanya. Iya toh? Pingin langsing kok malah diiringi tekad rajin memasak. Piye jal? Silakan berkomentar di blog ini. Komentar terbaik akan menerima kado spesial dariku. Oke?
#semacam kuis ##tulisan iseng belaka
Entahlah ... membaca postingan ini, aku teringat Marshanda. Bukan gara-gara pose dengan kotak putih di bibir lho. Tapi karena konon kabarnya si Mar mengalami gangguan bipolar. Jadi si Mar bisa senang luar biasa, tapi sedetik berikutnya sedih teramat sangat.
BalasHapusNah, resolusimu yang ingin langsing namun juga di saat yang sama ingin rajin masak, mungkin bisa diteliti jangan-jangan gejala sindrom bipolar. Tapi tak usah galau dan takut, aku punya solusinya. Tetaplah ingin langsing dan tetaplah rajin masak. Tinggal ditambah satu resolusinya yaitu, rajin mengundang teman untuk datang menikmati hasil masakanmu tadi. Gitu lo. Cucok, to. Aku juga mau diundang, kok.
mbak Indah...heeeeehhhhhhh.....
Hapus