Duh, PLN!

DUH! Jelas postinganku kali ini berisi curhatan. Yakni curhatan seputar kekesalanku kepada PLN. Iya, PLN yang Perusahaan Listrik Negara itu. Gila bangeeet. Kemarin listrik padam tiada tara sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul entahlah.... pokoknya malam baru nyala. Sementara pada pukul sembilan malam lebih, saat aku sudah memutuskan tidur, keadaan masih gelaaap gulita. 

Yang bikin aku curhat begini, si PLN wilayah tempatku berdomisili memang ngeselin. Keraaap sekali padam pada saat jam kerja. Nah! Sebagai orang yang bekerja di rumah, dengan komputer yang amat butuh aliran listrik, tentu aku menjadi sering mati gaya 'kan? 

Padam di kala pagi dan siang masih bisa kutolerir. Aku masih bisa membaca dan menulis dengan kertas plus pena dengan nyaman. Hari toh masih terang (kecuali lagi mendung gelap sih). Tapi bila pemadamannya dari pagi/siang hingga malam, itu rumit persoalannya. Enggak nyaman deh baca atau nulis pakai lilin. Sekalipun pakai lampu darurat, kenyamanan itu pun tak ada.

Mungkin kalau orang sekampungku kompak melapor (melakukan protes), PLN bisa memperbaiki kinerjanya. Aliran listrik di kampung kami pun mungkin tak lagi kerap padam. Hanya saja masalahnya, yang butuh banget listrik untuk bekerja itu aku seorang.... :D

Jadi, aku terima nasib saja. Hanya itu yang bisa kulakukan toh? Lalu sebagai penghibur diri, kuanggap saja aku lagi disuruh break kerja oleh-Nya. Supaya lebih awal tidur, supaya tidak melulu di depan komputer. Hehehehe.... 

Iya juga sih yaaa. Ketika listrik padam, terutama kalau padamnya malam-malam dan hari tidak hujan, aku dan para tetangga lebih suka ngumpul-ngumpul di luar rumah. Mengobrol ngalor ngidul di bawah langit yang --kalau beruntung-- terang. Hmmm. Kukira, inilah salah satu cara Tuhan mengeratkan hubungan silaturahmi kami. Nah, lho! Kalau sudah begini, kekesalanku melumer deh.... :D

MORAL CERITA:

Selalu ada hikmah di balik tiap peristiwa