Salah satu kreasi Adiba di HP-ku. Kesukaan bikin-bikin beginian menyebabkannya suka menunda-nunda untuk cuci baju. Sebenarnya sih kesukaannya untuk main-main ke tanah lapang juga kerap kali melalaikannya....
KEMARIN siang sepulang sekolah, Adiba terlihat sibuk bolak-balik di antara dua lemari baju. Hmm. Pasti ia sedang mencari-cari sesuatu dan tak kunjung ketemu. Tapi aku bergeming. Tetap lanjut membaca sembari menyembunyikan senyum. "Bunda!" Panggilnya tiba-tiba.
"Yoi." Aku menyahut bergaya funky.
"Enggak ada celanaku, ya?"
"Heh? Oh! Hahaha! Kamu kehabisan pakaian, ya? Hahaha...." Aku kemudian tertawa-tawa lepas campur gak jelas. Sementara itu, Adiba garuk-garuk kepala. Seulas senyum masygul menghiasi bibirnya.
"Oke," kataku akhirnya. "Ada tiga pilihan bagimu. Pakai rok seragam merah yang panjang itu, pakai bawahan Bunda, atau tetap begitu. Hahaha...." Tawaku kembali pecah saat melihat penampilan Adiba: pakai atasan tanpa bawahan!
Posisi Adiba terjepit. Tak ada opsi yang asyik baginya. Tapi akal sehatnya memutuskan untuk memilih rok seragam. Walaupun ia tak suka rok, saat ini rok adalah pilihan yang paling normal untuknya. Walaupun juga, tipe roknya sungguh tak sesuai dengan situasi dan kondisi. Hihihi....
"Nah, Adiba sayaaaang," kataku sedikit bernada lebay. "Jadi hari ini, jam berapa pun kamu siap, kamu wajib mencuci baju-bajumu. Pokoknya nyuci, nyuci, nyuci! Ingat, ini sedang hujan terus. Tak sekali jemur langsung kering. Oke?"
Adiba mengiyakan dengan manyun. Tapi aku lega sebab yakin 90%, ia akan segera mencuci setumpuk pakaian kotornya. Meskipun teteeeeup..., yang mengurus proses penjemurannya hingga kering adalah si emak. Namun lumayan toh, untuk pembelajaran bagi si bocah?
#ini-ceritaku-dalam-mendidik-anak-untuk-sigap-mencuci-pakaiannya-sendiri
#mana-ceritamu-kawan?
MORAL CERITA:
Tabahkan hati Anda manakala sedang mendidik anak untuk mandiri dalam mencuci pakaiannya. Sangat mungkin ia akan menunda untuk mencuci pakaian kotornya hingga 2 minggu. Namun, tetap bertahanlah untuk tidak mencucikannya. Konsisten, konsisten, konsisten. Agar ia paham bahwa kehabisan pakaian bersih adalah konsekuensi dari sikap malasnya itu.... Hihihi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!