PENODONG ITU MENUMBANGKANMU

SEJAK kemarin aku merasa galau, gundah, dan resah. Tiba-tiba saja di pagi nan mendung itu, satu pesan inboks FB terkirim buatku. Bukan berita gembira yang datang, melainkan kabar duka. Sohibku, teman satu SMA sekaligus teman satu kos pas SMA dulu, kritis di salah satu rumah sakit di Jakarta sana. 

Konon jelang Magrib di hari Kamis, dia adu kuat dengan empat pria kekar yang menodongnya. Namun malang baginya, dia didorong keluar dari metromini di saat metromini melaju kencang. Tentu saja dia terjatuh hingga kepalanya terluka parah. Polisi dan kru metromini yang membawanya ke rumah sakit. Hingga tadi sore, Bagus (nama sohibku itu) masih mengalami pendarahan di kepala. Ah! Semoga semuanya akan terlalui dengan baik-baik saja.

Ya Allah, Ya Rabb. Tentu saja aku percaya bahwa semua peristiwa yang terjadi adalah kehendak-Mu semata. Termasuk kecelakaan yang dialami sohibku itu. Hanya saja aku meminta kepada-Mu dengan sangat, mohon sembuhkan dia. Pulihkan dia seperti sediakala. Seberapa pun panjangnya waktu yang dibutuhkan untuk itu. Aamiin.

Ah, aku jadi ingat semuanya. Sebab satu kos dan satu angkatan, tentu saja banyak tugas sekolah kami yang sama. Dan, kami tolong-menolong untuk menyelesaikannya. Yang paling aku ingat, waktu kelas I Bagus selalu membereskan tugas prakaryaku. Apalagi kalau prakaryanya mesti dijahit. Wuaduh! Aku pasti mati kutu kalau tidak dibantu Bagus yang jago menjahit. Sebaliknya kalau pas ada tugas bikin resume atau sinopsis, aku yang gantian menolongnya.... :)  

Baiklah. Siapa pun yang membaca tulisanku ini, aku minta tolong ya. Tolong bantu doa untuk Bagus. Terima kasih banyak sebelumnya, ya. Semoga harapannya untuk kelak hadir di reuni perak angkatan kami (SMAN I Pati) terwujud.

MORAL CERITA:

Manusia berencana, Tuhan menentukan. Dan sebagai manusia, kita hanya wajib menerima segala ketentuan-Nya dengan ikhlas.