KEMARIN, 21 Februari 2016, merupakan pelaksanaan puncak peringatan HPSN 2016. Apakah HPSN itu? HSPN = Hari Peduli Sampah Nasional. Pelaksanaannya pada car
free day di Bundaran Hotel Indonesia. Pesertanya masyarakat umum dari berbagai komunitas peduli lingkungan. Hmmm. Kubayangkan seru juga bisa bisa hadir di situ. Namun tentunya, jauh lebih seru bila aku termasuk salah seorang pegiat komunitas keren itu.
Apa boleh buat? Faktanya aku toh tak ikut hadir di situ dan tak menjadi anggota komunitas peduli lingkungan hidup. Tapi jangan salah, dalam kapasitasku sebagai ibu rumah tangga aku tetap tak abai pada masalah sampah. Bagaimana bisa abai? Tiap hari bikin sampah dan tiap hari buang sampah kok abai?
Sedapat mungkin aku selalu memilah sampah yang hendak kubuang. Keren 'kan? Sampah kertas aku kumpulkan rapi dalam kardus. Kalau sudah menggunung bisa kujual. Sampah botol plastik aku kumpulkan dalam tas plastik besaaar. Dan bila sudah terkumpul, seorang nenek dengan setia akan datang untuk mengambilnya. Sampah kering lainnya yang susah untuk kupilah berdasarkan jenisnya, aku plastik rapi lalu kubuang ke tong sampah. Nanti mobil pengangkut sampah akan mengambilnya.
Pendek kata, untuk urusan sampah kering everything is easy. Aku tak usah repot membakarnya. Tinggal langganan tukang sampah saja. selain itu, banyak pemulung dan tukang rongsokan yang akan nyamperin kita. Mereka akan nanyain, kita punya stok rongsokan atau tidak.
Bagaimana dengan sampah basahku? Aku buang dengan cara bagaimana? Wuah, untuk sampah basah aku punya beberapa macam cara. Bila berupa dedaunan, maka akan kusedekahkan untuk kambing atau sapi tetangga. Bila berupa nasi atau sisa makanan yang lainnya, maka akan kusedekahkan untuk ayam-kucing-anjing tetangga. Hmmm. Indahnya hidup di kampungku ini. Aku tak perlu pusing dengan sampah basah. Hehehe....
Bagaimana dengan judul postingan di atas? "Sampahku Hiburanku". Ah, yang benar saja? Yaiyalahhh. Itu benar. Bila binatang-binatang yang kusedekahi sampah basah memakan lahap sedekahku itu, bahagialah aku. Berarti aku terhibur! Bila sampah kertasku dibeli tukang rongsokan dengan harga tinggi, woww aku jelas bahagia dooong. Dan bila si nenek pengambil botol berterima kasih dengan wajah cerah ceria, melangitlah rasa bahagiaku. Bahagiaku yang melangit itu mungkin seperti kalau aku... ehem, ehem, ...kalau aku dikasih senyuman manis plus duit oleh Armand Maulana. Hehehe... :D
Sementara sebelumnya, saat proses pemilahan sampah, aku pun sudah merasa bahagia. Kuanggap saja aku sedang refreshing. Anda boleh percaya, boleh tidak. Yang jelas aku tak pernah menghibur diri ataupun rileks dengan belanja-belanja ke mal. Niatnya refreshing, pulangnya malah bete nanti. Lha duitku malah menipis. Hihihi.... Kalau refreshing dengan cara ngumpulin sampah 'kan bisa berujung nambah duit.
Sudahlah. Kuakhiri saja celotehanku ini. Takut makin ngaco-ngaco bergembira. Jangan lupa, jangan buang sampah sembarangan. Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua, sebagai negara pembuang sampah plastik ke laut! Enggak asyik banget 'kan? Jadi, janganlah kita dukung sehingga menjadi peringkat kesatu. Sadar sampah, sadar sampah, sadar sampah!
Sudahlah. Kuakhiri saja celotehanku ini. Takut makin ngaco-ngaco bergembira. Jangan lupa, jangan buang sampah sembarangan. Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua, sebagai negara pembuang sampah plastik ke laut! Enggak asyik banget 'kan? Jadi, janganlah kita dukung sehingga menjadi peringkat kesatu. Sadar sampah, sadar sampah, sadar sampah!
MORAL CERITA:
Refreshing itu
perlu! Keluar dari rutinitas itu perlu! Kita butuh sesuatu, suasana,
yang lain daripada biasanya agar tak dilanda kejenuhan. Kita toh butuh
hiburan, butuh rileks demi keseimbangan hidup. Dan ngumpulin sampah menjadi salah satu hiburanku. Walaupun kadang kala, aku mengomel juga gegara sampah. Hehehe.... :D
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!