ANAK Anda suka main hujan alias udan-udan (bahasa Jawa)? Tenang, tenang. Tak usah mengomel panjang lebar ataupun cemas lebay alay karena takut si kecil sakit karenanya. Mengapa? Yeah, capek saja. Kalaupun kita mengomel sampai bibir lancip sepanjang semeter, si kecil pasti nekad saja adanya. Lalu, buat apa cemas lebay alay doang? Cari solusi dong agar si kecil tak mudah tumbang gegara air hujan.
Ehem, ehem. Tentu saja aku berani bilang begitu sebab punya pengalaman. Wuih! Adiba saat balita hingga kelas 3 SD amat memberatkan hidupku tatkala musim penghujan. Betapa tidak? Bila hujan turun, dia segera menghambur ke jalanan. Hujan-hujan!
Lalu, kukasih dia hitungan waktu. Bila hatiku sudah menggerakkanku untuk menyuruhnya STOP, maka aku akan menghentikan aksinya. Biasanya dia setuju untuk masuk rumah, mandi, dan ganti baju plus makan dan/atau minum hangat. Tapiii... beberapa saat kemudian kalau hujan tampak masih sedap-sedap deras, dia akan kabur lagi keluar rumah. Yeah, ulang-ulang saja deh. Akibatnya, cucian numpuk.
Namun Alhamdulillah, Adiba tetap sehat meskipun hobi hujan-hujanan. 'Kan
ada tipe anak yang langsung batuk-pilek-panas tuh kalau kehujanan
sedikiiiit saja. Sementara kalau Adiba sudah main hujan, suusssaaahhh
disuruh berhenti. Sudah berjam-jam, bilangnya baru sebentar.
Mungkin Anda bertanya-tanya. Apa sih tips aman (sering) main hujan tanpa sakit? Hmm. Gampang, kok. Ini nih resep yang kupraktikkan terhadap Adiba:
- Saat anak masih usia prabalita, yang artinya masih dekeeet banget dengan usia bayi, sesekali ajaklah dia berhujan-hujan. Tujuannya agar anak kebal hujan. Bukankah suatu saat kelak, misalnya saat pulang sekolah, dia bisa saja kehujanan? Gawat kalau tidak dibiasakan. Enggak asyik dan enggak praktis. Masak cuma kehujanan sekali langsung sakit?
- Setelah berhujan-hujanan-ria, suruh anak mandi keramas.
- Selesai mandi, keringkan badan dan rambut sebaik-baiknya. Tak usah pakai hair dryer. Hemat energi dong ah.... Jangan lupa sisiran dengan sisir bergigi renggang (Tujuannya agar rambut basah tak mudah patah).
- Sebelum anak berpakaian, lumuri dia dengan minyak kayu putih (hati-hati, jangan ketuker dengan minyak jelantah).
- Setelah si anak rapi, sediakan segelas susu hangat atau teh hangat untuknya. Suruhlah dia meminumnya, bukan menggunakannya untuk mandi.
- Terakhir, bujuklah anak agar mau sekalian makan besar. Kalau dia sudah kenyang sebab susu hangat, bujuklah segila-gilanya agar dia mau sedikit mengisi perut dengan sepotong rainbow cake.... hehehe...kalau ada.... Sudahlah. Intinya anak harus diisi perutnya agar badannya yang dingin menjadi hangat.
Bagaimana dengan tips yang daku tawarkan? Ini tips berdasarkan
pengalamanku bertahun-tahun, lho. Recommended! Silahkan mencoba... :D
MORAL CERITA:
Jadi ibu mesti punya stok kesabaran yang melimpah, juga makanan-minuman-pakaian anak yang tak kalah melimpah, juga kesabaran yang melimpah....
Hujan-hujan bersama Pandu Kendaga. Entahlah Pandu lagi megang apa itu? Kalau Adiba malah menghanyutkan mobil-mobilan Pandu di genangan air itu. Hmm. Pas difoto dia malah mengangkat tuh mobil.... #Angkat mobil? Kuat bingiitz
Kalo dulu pas kecil waktu hujan langsung girang. Itu kode buat kami (anak kampung) main sepakbola lebih cepat :-D
BalasHapuswkakaka....main bola sembari minum air hujan kan yaaa.... oke, maksih atas kunjungannya mas Nasirullah...salam kenal dari jogja pojok selatan
HapusWahhh, tips-nya menyenangkan sekali....iji
Hapushahahaha...iya mb Eka, sangat menyenangkan... :)
Hapus