JUDUL di atas mengingatkan Anda pada sebuah lagu 'kan? Kalau Anda penggemar lagu-lagu pop Indonesia, pasti tahu itu lagu siapa. Yoi. Betul banget. Itu sebuah lagu syahdu yang dinyanyikan oleh Afgan. Naaah... gegara barusan mendengarnya dari radio, terbetiklah keinginanku untuk menulis postingan ini.
Bagaimana, ya? Kalau mendengar lagu ini aku menjadi baper tapi juga geli. Senyum-senyum sendiri begitu. Dan kutakar-takar, aku jauh lebih banyak merasa geli daripada kebawa baper. Penyebabnya, aku selalu mendadak ingat seorang teman yang amat terobsesi dengan lagu ini. Maksudku terobsesi itu ya kebaperan tiada tara. Hahaha.... Maaf, Kawan. Aku menertawakanmu di sini, kali ini.
Tapi aku tertawa bukan dengan nada menghina, ya. Bukan pula dengan tujuan mengejek. Lha wong sebenarnya aku sendiri juga sedang harap-harap cemas, kok. Iya, betul. Aku sedang harap-harap cemas... jangan-jangan suatu saat kelak aku berjodoh dengan seorang pria berperangai seperti Rangga dan berwajah seperti NicSap.... Gubrakkksss!!!
Oke. Sudah. Abaikan isi paragraf sebelum ini. Tapi sebelum mengabaikannya silakan mengaminkannya sebagai doa terlebih dulu. Setuju? Haha! Wah, kacau. Jadi lupa hendak menulis tentang apa, Nic... eh, nih.... #Aku ambil napas dalam-dalam dulu, ya
Begini, lho. Apa yang dibilang Afgan memang betul. Jodoh pasti bertemu. Entah segera ketemu entah lambat ketemu, tapi pastiiii ketemu. Entah kalau ketemu selalu berantem entah selalu rukun, tapi pastiii ketemu. Bukan melulu jodoh untuk pasangan kekasih lho, yaaa. Melainkan jodoh untuk semua hal di segala lini kehidupan.
Misalnya saja, saat ini aku baru berjodoh dengan orderan tulisan nonfiksi melulu. Padahal inginku, aku menulis fiksi. Sebagai misal yang lain, bolehlah kupamerkan di sini tentang perjodohanku dengan produsen obat masuk angin; mauku buku karyaku difilmkan.... eh, malah tawaran yang datang dijadikan e-book. Tapi tetap Alhamdulillah. Lha wong sama-sama ada duitnya, kok. Hehe....
Ah! Paragraf sebelum ini hanya kamuflase, kok. Supaya kelihatannya tak melulu pagi ini aku bicara tentang cinta dan perjodohan. Lhooo? Lhooo? Haha! Maka mari kembali bicara tentang cinta, perihal jodoh yang pasti akan bertemu. Iya. Apa pun yang terjadi, jodoh pasti akan bertemu. Sepanjang hayatku, aku sudah kerap menyaksikan hal itu. Contoh paling up to date belakangan ini ya CLBK-nya Rangga dan Cinta dalam AADC2. Uhuks!
O, iya. AADC2 memang bertaburan puisi karya Aan Mansyur. Tapi entah mengapa khusus buat Rangga, aku kira cocok kalau kupersembahkan satu puisi Chairil Anwar. Hmmm. Maksudku, kira-kira kata hati Rangga tuh sesuai banget dengan puisi CA yang satu ini. Bilamana yang ia terima kembali bukan Cinta, melainkan saiaa..... #Hadeewhh
Penerimaan
Jika kau mau, kuterima kau kembali
dengan sepenuh hati
aku masih sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Jika kau mau, kuterima kau kembali
tapi untukku sendiri
sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Maret 1943
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Jika kau mau, kuterima kau kembali
tapi untukku sendiri
sedang dengan cermin aku enggan berbagi
Maret 1943
#Postingan berakhir di sini!
MORAL CERITA:
Ide menulis bisa datang dari mana saja. Tangkap segera. Eksekusi segera! Oke?
Lhaaaa... ga jadi postingan NicSap deh :(
BalasHapusteannggg Tan...akan ada saatnyaa
HapusAsyik. Royalti
BalasHapushahaaha..iya mbak...asyik asyik..royalti is the best
Hapusjika kau mau, kuterima kau kembali, dengan sepenuh hati
BalasHapustapi aku sudah berdua ... jadi bagaimana?
*dibandem fans garis keras CA*
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuslhaaahh... komentarku terhapuskan....piye kuwi Mbak Indah.... sinyal lola bikin jemari tak terkendali... yoi dibandem kado waee, tapi bukan kado isi bom molotov
Hapusbagaikan asam dan garam ... walau jauh tetap bertemu juga dlam tempurung... hehehehe sepeerti judul lagu ..
BalasHapusiyaaa...emang judulnya terinspirasi oleh judul lagunya Afgann
Hapus