Duhai lelaki berhati mawar,
mengapakah engkau selalu termangu
di ujung jalan itu?
Hai!
Apakah kau sedang menatap masa lalu?
Sudahlah!
Tutup semua kelam di masa silam;
buang resah campakkan gelisah!
Ayolah pagari hati
agar tak lagi berduri....
("Lelaki Berhati Mawar",
Sanggrahan 22-3-2016)
=======================================
KALI ini sebagai ODOP, aku posting saja sebuah puisi singkatku. Sebuah puisi yang terinspirasi oleh perjalanan hidup seorang teman; yang sekaligus puisi ini aku dedikasikan untuknya. Pren, ini puisi buatmu! Semangat berjuang menuju-Nya, ya.... :D
huhaahaaa....sebuah persembahan tapi aku malah malu utk menunjukkannya kepada ybs...hehehe...oke, ayooolahhh Mas Arief.... kaucurhatkan persoalan pelikmu padaku dan akan kutulis puisi persembahan untukmuuhh... :)
BalasHapus