Serakan buku, katalog Oriflame, kertas-kertas, dan bungkusan buku beralamat yang siap dipaketkan adalah bukti bahwa aku toh seorang "penganggur" yang produktif. Hmmm.... :D
APA yang terlintas di benak Anda
jika mendengar kata “penganggur”? Sesosok makhluk lontang-lantung yang
tak punya kerjaan? Atau, sebentuk manusia yang berprofesi sebagai
“pengacara simatupang” alias pengangguran banyak acara, siang malam tunggu
panggilan? Atau, sebuah penampakan yang sungguh menyebalkan jika
dilihat?
Yeah...
bagaimana mau enak dilihat? Dilihat dari sisi mana pun, seorang penganggur
sungguh bikin sepet mata. Hehehe.... Sepanjang hari pekerjaannya
bermalas-malasan terus. Bangun kesiangan. Sepanjang waktu selonjoran saja di
depan televisi. Televisi yang menyala tentu. Hihihi... :D
Pokoknya,
pengangguran tuh buruk. Menurutku begitu. Apalagi pengangguran yang suka ngutang.
Duh, sudahlah tak berpenghasilan, sudahlah nambah penderitaan dengan ngutang.
Ujung-ujungnya, menjadi pengangguran itu bakalan merepotkan kerabat dan
tetangga. Iya 'kan? Celakanya, orang-orang sekampung mayoritas masih menganggap
aku ini pengangguran. Duuh.... #Malah-curhat
Padahal
sebagai seorang ibu, mana bisa sih aku menganggur? Sejak mata melek saja sudah
banyak daftar kegiatan yang mesti dieksekusi. Terlebih putri semata wayangku
bermodel bandel-bandel ceria hura-hura. Oh. Tentu butuh energi ekstra untuk
menyikapinya. Energi ekstra berarti nambah kerjaan 'kan? Gak ada waktu untuk
menganggur jadinya.
Baiklah.
Oke, oke. Itu memang kegiatan nonprofit yang tak menghasilkan duit, sih. Karena
itu, aku masih layak disebut pengangguran. Maka aku meningkatkan aktivitasku
menjadi aktivitas berduit. Alhamdulillah aku punya keahlian yang
memungkinkannya begitu. Dan, itu kutekuni hingga kini.
Yeah!
Bodi boleh berada di rumah sepanjang hari, tapi tetap bisa dapetin penghasilan
dooong. Hanya saja, orang-orang masiiiiih saja menganggapku pengangguran. Hehh.
Yo wis. Yang penting aku sudah menjadi pengangguran yang produktif. Kualitasnya
beda dengan pengangguran yang hidupnya dipenuhi aroma kemalasan. Hmmm.... :D
MORAL
CERITA:
Jadilah
penganggur yang keren; yang produktif. Sebab itu berarti, Anda tak lagi
menganggur. Setuju? Mau dibawa ke mana negeri ini jika banyak warganya yang
bermalas-malasan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!