Senin, 07 Maret 2016

SEDERET PENGINGAT


JUJUR saja aku tengah lelah fisik hari ini. Bahkan boleh dibilang, juga sedang sedikit menderita kegalauan. Bukan. Bukan galau karena cinta. Tapi galau karena memikirkan tentang hidup dan kehidupan. Euyyy.... Keren nian penyebab kegalauanku? #Pencitraan tenan

Percayalah. Aku memang lelah sebab beberapa aktivitas tak terduga wajib kulakukan sejak Sabtu hingga Senin ini. Aktivitas tak terduga yang berarti di luar jadwal; selain yang terdapat dalam TDL alias To Do List. Yang berarti terbengkelailah pekerjaan-pekerjaan utamaku.... #Duh, kapan dapet honor kalau caranya begini? ...  :D

Hmm. Anda pun mesti percaya kalau aku sedang galau. Ya, galau sebab memikirkan betapa fananya kehidupan manusia. Betapa karier, kekayaan, kekuasaan, ketenaran... semua tak berarti sama sekali di hadapan maut. Hari-hari ini aku diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam menjalani hidup; supaya makin termotivasi untuk jadi manusia yang lebih ciamik. Diingatkan oleh sederet kabar kematian orang-orang yang kukenal. Sebuah kabar yang bikin sedih, tapi harus kumaknai dengan arif. 

Ya. Sejak seminggu lalu, berderet kabar duka memang aku terima. Apa boleh buat? Lagi-lagi kabar duka. Kukira duka Februari berlalu, seiring dengan datangnya Maret. Tapi kenyataannya, Tuhan masih ingin mengingatkanku dengan kabar duka yang berikutnya. Selasa siang di awal Maret kudengar tentang berpulangnya Pak Taufiq, guru agama Adiba, pada malam sebelumnya. Lalu dua kerabat tetangga pada hari Ahad paginya, yang ternyata disambung kabar berpulangnya seorang warga RT sebelah pada Ahad siangnya.

Belum lagi ada tetangga dekat banget yang mendadak opname di rumah sakit. Yang tergolong berat penyakitnya. Ya iyalah. Kalau ringan saja tentunya tak sampai opname.... :D

Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup. Yang berarti masih diberi waktu untuk menuntaskan banyak tugas hidup. Yang berarti pula kita wajib menjadi manusia yang jauh lebih baik. Alhamdulillah, Ya Allah.  Kau beri aku sederet pengingat akan hidup ini.

MORAL CERITA:
Kerja belum selesai. Jika kita masih diperkenankan hidup, maka artinya kita wajib menuntaskannya! 
       



2 komentar:

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!