Nah,
sekitar dua tahun belakangan aku ternyata di-stalking oleh beberapa
teman SMP-ku yang asli. Tapi tentu saja maksud mereka tak jahat. Mereka hanya ingin
tahu kabarku. Itu saja. Jadi ceritanya, mereka sungguh mati penasaran
ingin tahu kisah hidupku. Makanya bela-belain jadi stalker pribadiku.
Hahaha! Entah apa pun motivasi dalam hati terdalam mereka, yang jelas
semua itu membuatku serasa menjadi selebritis. Uhuyyy!
Ternyata
aku lumayan nancep di ingatan banyak teman. Sementara faktanya, hanya
sosok istimewa yang berpotensi nancep di ingatan khalayak. Baik
istimewanya dalam artian positif maupun dalam artian negatif. Tapi aku
yakin, boleh juga dibilang super pede, kalau sosokku istimewa dalam
artian positif. Bahkan mungkin, kala itu ada yang diam-diam jatuh cinta kepadaku. Buktinya ada satu orang yang ngaku. Hehehe.... :D
Sayang sekali aku sadarnya baru sekarang. Coba pas SMP itu aku sudah sadar kalau kerap diperbincangkan. Hmmm. Pasti aku akan besar kepala. Ckckckck. Tahu aku kini. Tuhan menyadarkanku baru sekarang ini sebab Dia Yang Mahatahu sudah paham rencana busukku untuk besar kepala itu. Yup! Inilah hikmahnya.... :D
O, ya. Kalau menurut pendapatku sih, stalking itu banyak enggak bagusnya. Sebab mayoritas dilakukan dengan tujuan untuk memata-matai. Apalagi hasil permata-mataan itu kemudian dipakai untuk menyerang balik kita sendiri. Wuahh! Enggak banget 'kan? Jadi, aku benci orang yang melakukan stalking dengan tujuan buruk.
Tapi aku memaafkan teman-teman lamaku yang telah menjadi stalker aku. Aku tahu pasti sih, maksud mereka hanya ingin menemukan aku. Iya, aku yang dahulu menjadi buah bibir mereka. Hmmm. Aku pikir-pikir inilah harga setimpal yang mesti kubayar untuk ketenaranku di masa lalu. Haha!
Tapi ingat, untuk Anda yang jadi stalker aku untuk tujuan buruk, ihhhh.... ayo kita bikin perhitungan. Satu-dua-tiga.... Kenapa enggak mendatangiku langsung saja? 'Kan bisa sekalian langsung berpotret denganku, bila suka. Atau bila tak suka, bisa langsung menunjuk-nunjuk hidungku. Simpel 'kan?
Sudah ah, nulis soal stalking-nya. Aku mau gantian jadi stalker orang lain. Lho????
MORAL CERITA:
Karena stalking dan stalker sulit dihindari dalam era internet ini, berjejaklah sebaik mungkin di sepanjang pergaulan maya Anda. Baik beneran lho, ya. Bukan baik demi pencitraan digital semata.
Ternyata ada pengagumnya ya hehe
BalasHapushahaha, iya MBak...bahaya...bilang cinta yg terlambat..
Hapus