Banner d'BC Network
SENIN pagi dan aku iseng. Tapi isengnya keren, kok. Itu lho, iseng ngubek-ngubek file di komputer. Bukannya iseng melempari anjing tetangga. Hmmm. Dan voilaaa... nemu quote dari d'BC Network. Anda bisa menunda untuk berubah karena banyaknya urusan. Tapi hidup tidak pernah menunda urusannya untuk menunggu Anda berubah.
Huft. Sebuah peringatan yang makjleb di hati. Bikin aku merasa tertampar sendiri. Tapi sekaligus juga bikin aku teringat seseorang. Yup! Quote di atas mestinya dia baca dan dia pahami maknanya dalam-dalam. Lalu setelah paham, dia amalkan dengan cara mulai mengubah gaya hidupnya.
Hah! Tapi ampyuuun, deh. Tempo hari dia masih tetap pada pendiriannya untuk tabah dari perubahan. Ehmm. Maksudnya, dia belum tergerak untuk segera berubah. Dia sudah sadar bahwa usianya makin bertambah; makin berkurang jatah waktu hidupnya. Dia juga bilang bahwa masa lalunya terlalu kelam. Dan ingin, suatu saat kelak bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Lalu apa artinya kesadaran itu, dong? Sadar kok tetap bandel kepada-Nya. Saat kucoba menyadarkannya dengan blak-blakan (sebab dia bilang pusing kalau aku bicara muter-muter diperhalus), eh si dia malah tersinggung. Payahnya, perasaan tersinggung itu membuatnya menghilang laksana ditelan bumi. Ealaahhh...!
Duhai, Kawan tercintaaah. Jadilah tangguh! Jangan mudah remuk dan ambruk dihantam kata-kata. Terlebih kata-kata yang ditujukan kepadamu; demi kebaikanmu. Tangguhlah! Konsistenlah dengan niatmu untuk beranjak baik. Ayo, kita sama-sama belajar memperbaiki diri. Dunia tidak mau menunggu kita, lho. Kitalah yang mesti sigap untuk berubah. Oke?
#Jelas ini curcol
Hah! Tapi ampyuuun, deh. Tempo hari dia masih tetap pada pendiriannya untuk tabah dari perubahan. Ehmm. Maksudnya, dia belum tergerak untuk segera berubah. Dia sudah sadar bahwa usianya makin bertambah; makin berkurang jatah waktu hidupnya. Dia juga bilang bahwa masa lalunya terlalu kelam. Dan ingin, suatu saat kelak bisa menjadi manusia yang lebih baik.
Lalu apa artinya kesadaran itu, dong? Sadar kok tetap bandel kepada-Nya. Saat kucoba menyadarkannya dengan blak-blakan (sebab dia bilang pusing kalau aku bicara muter-muter diperhalus), eh si dia malah tersinggung. Payahnya, perasaan tersinggung itu membuatnya menghilang laksana ditelan bumi. Ealaahhh...!
Duhai, Kawan tercintaaah. Jadilah tangguh! Jangan mudah remuk dan ambruk dihantam kata-kata. Terlebih kata-kata yang ditujukan kepadamu; demi kebaikanmu. Tangguhlah! Konsistenlah dengan niatmu untuk beranjak baik. Ayo, kita sama-sama belajar memperbaiki diri. Dunia tidak mau menunggu kita, lho. Kitalah yang mesti sigap untuk berubah. Oke?
#Jelas ini curcol
#Jelas ini kutujukan kepada seseorang
#Jelas pula ini untuk menepuk bahuku sendiri
MORAL CERITA:
MORAL CERITA:
Perasaan kehilangan pun bisa kita samarkan dengan menulis tentang kehilangan itu sendiri. Ya, tepat persis seperti postingan iniiiih!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!