Senja dan laut, hasil jepretan Mas Rio Astabrata. Dijepret dari jalan tol km. 13 Balikpapan Utara (Melawai 3)
BETAPA indahnya harmoni antara laut dan senja. Tatkala senja kita di tepi laut, memandang matahari terbenam di ufuk barat. Wuahh! Luar biasa indah. Terlebih bila kita memandanginya dengan sepenuh penghayatan. Niscaya percikan-percikan kenangan dan inspirasi akan berseliweran di benak. Ujung-ujungnya, bilamana kita menempatkan Sang Pencipta senja di atas segalanya, lisan dan hati kita pasti akan berucap syukur tiada henti....
Diakui atau tidak, ternyata banyak orang yang menyukai senja dan laut. Tidak mesti dalam satu kesatuan, sih. Bisa jadi hanya suka senjanya atau lautnya. Atau, perpaduan dari keduanya. Setidaknya hal ini terbukti dari banyaknya orang yang klik tombol LIKE manakala aku menulis status fesbuk terkait senja dan laut. Bahkan ketika memasang foto di atas sebagai foto sampul, banyak pula yang klik LIKE. Haha!
Aku pribadi pernah sengaja pergi ke tepian laut, pantai, demi mengejar senja. Demi melihat matahari tenggelam di langit barat, di lautan semburat senja yang kemerahan. Kala itu barengan teman-teman seangkatan pas kuliah. Ih, sudah lama syekaleee. Maka tak usah dibahas ya soal tahun kejadiannya. 'Ntar malah salah fokus. Hmm.
Oiya. Judul postingan ini, yaitu "Senja dan Laut", malah bikin aku teringat pada sebuah buku karya Ernest Hemingway. Sebuah buku yang tenar. Judulnya The Oldman and the Sea; Lelaki Tua dan Laut. Kalau ingin tahu lebih jauh tentang karya sastra ini, silakan langsung klik saja di sini.
MORAL CERITA:
Selalu saja satu hal berpotensi membangkitkan ingatan/kenangan kita akan sesuatu hal yang lainnya. Maka tak usah keseringan baper. Camkan itu!
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!