Gegara gadget dan internet kami kembali terhubung! |
TATKALA duduk di bangku SMP dulu, aku punya memori khusus dengan urutan nomor absen. Mengapa? Sebab pas SMP itu, sedari kelas 1
hingga kelas 3 (Ingat, zaman dahulu belum ada istilah kelas 9 hingga 12
lho, ya...), aku selalu berada di urutan keempat. Sementara tiga nama yang mendahuluiku ndilalah kok ya bernama depan "Agus" semua. Nah! Ini lho, yang bikin aku terkenang-kenang hingga sekarang.
Karena itu, bisa dimaklumi kalau aku ingat secara akurat urutan nomor absen para Agus. Urutannya begini. Pertama, Agus Supriyanto; kedua, Agus Sutarno; ketiga, Agus Wasono; keempat, Agustina Purwantini (aku). Yang secara aneh, keempatnya sama-sama dipanggil Agus oleh para guru dan teman-teman. Di antara kami berempat, kami pun saling memanggil Agus. Kalau ada yang berbarengan menoleh pas disapa, ya tinggal bilang "bukan Agus kamu". Hah!
Mungkin sebab situasi dan kondisi yang seperti itu, pada akhirnya aku merasa bahwa kami berempat adalah bersaudara. Yeah.... Sama-sama termasuk klan Agus. Jadi serasa susah senang bersama, dalam satu nada suka maupun duka. Enggak tahu ketiga Agus yang lainnya merasa bagaimana. Ampyuuun, deh. Ternyata aku sedari dulu sudah suka terbawa suasana alias baper. Ahaiii...!
Maka sekitar dua tahun lalu, ketika tetiba aku dikontak oleh Agus Nomor 1 dan Agus Nomor 2, rasanya bahagia. Ohh! Ketemu klan Agus lagi.... Haha! Setelah puluhan tahun tak jumpa, tentu adanya bahagia saja toh kalau tetiba ada komunikasi lagi. Dan semua, dimungkinkan oleh internet.
Tapi aku masih penasaran dengan Agus Nomor 3. Sudah dua tahun ketiga Agus reunian via internet, eh dia kok belum juga kami temukan. Di internet tak ada jejaknya. Enggak bisa di-stalking 'kan? Tanpa nama asli, bagaimana kami bisa mendeteksinya? Hingga akhirnya suatu pagi via BBM, aku iseng nanya lagi soal Agus Nomor 3 ke seorang teman.
Subhanallah! Teman yang kutanya rupanya sudah berhasil mendapatkan infonya. Aku bahkan dikirimi fotonya. Lalu, dikasih nomor HP-nya. Maka aku kemudian berbagi info kebahagiaan itu kepada Agus Nomor 1.
Belum lagi aku sempat menghubungi Agus Nomor 3, tetiba di ujung senja hari kemarin, justru dia sudah menghubungiku duluan. Wuuahh! Kejutan besar di ujung senja... yang sebetulnya di senja itu aku lagi merasa sedikit gundah. Alhamdulillah. Terima kasih, Tuhan. Kau kirim Agus Nomor 3 untuk menghapus kegundahan itu.... Nah, nah. Mulai, mulaiiii! Hahaha... :D
Ternyata, oh, ternyata. Agus Nomor 3 justru tinggal dekat aku. Dia di Temanggung. Relatif dekat dengan Jogja, tempat di mana aku berjuang melawan kesulitan-kesulitan hidup yang tak terperi ini. Ckckck. Kumat, deh bapernya.
Walhasil di akhir perbincangan, kami berjanji untuk ketemuan langsung. Semoga rencana kami itu direalitakan oleh-Nya. Aamiin. Nah, Agus Nomor 1 yang di Kalimantan dan Agus Nomor 2 yang di Pati sana, silakan kalau mau gabung di pertemuan kami nanti. Haha! Aku pribadi sangatlah berharap kita berempat bisa foto berempat urut absen.... :D
MORAL CERITA:
Hidup itu misteri. Sedekat apa pun lokasi kita dengan orang yang kita cari-cari, bila Dia Yang Maha Menemukan belum memberikan takdir untuk ketemuan, ya tidak bakalan ketemu....
Weleh, weleh...
BalasHapusNikmatnya reunian.
iya ee Bang, ternyata memang nikmat
Hapus