Selasa, 05 April 2016

YANG TAK TERLIHAT

JUDUL postingan ini “Yang Tak Terlihat”. Hmm. Tapi jangan salah duga. Postingan ini sama sekali tak terkait dengan bangsa dedemit, lho. Sori dori mori lah yauuuw. Aku ogah to the gah untuk ngerumpiin “si dia” lagi dan lagi. Hihh, ngeriiih! Gak dirumpiin saja ngeri. Apalagi dibahaaaaas terus. Oke. Mulai sekarang kita boikot saja, ya. Yup! Boikot setan dimulai…. :D

Sekali lagi, jangan salah paham dengan judul di atas. Kali ini aku hendak berbincang tentang hal-hal yang nyata, kok. Tepatnya nyata namun tak terlihat nyata. Tapi, bukan perihal makhluk astral.

Adapun yang kumaksud adalah…. Duh! Bagaimana ngomongnya, ya? Ampyuuun, deh. Kok aku jadi kehilangan kata begini? Haha! Hmm. Begini, begini. Maksudku… ternyata di balik peristiwa-peristiwa yang nyata-nyata bisa kita lihat, terdapat fakta-fakta yang tak terlihat.

Misalnya sebuah kampung terlihat tenang aman damai tanpa problema. Eh, itu ‘kan kelihatannya. Faktanya? Sudah beberapa kali kampung tersebut digerebek polisi untuk beberapa kasus. Mulai dari kasus judi togel hingga peredaran narkoba. Kaum pendatang dan tamu pasti tak bakalan tahu hal itu, yang di bawah permukaan itu, jika tak diberi tahu.

Mari kita lihat contoh lain. Katakanlah ada sebuah organisasi. Secara kasat mata, kondisinya baik-baik saja. Ada susunan pengurusnya, ada anggotanya, dan ada kegiatannya. Hubungan di antara anggotanya terlihat biasa-biasa saja. Tapi… tunggu dulu! Faktanya bagaimana? Ternyata banyak anggota yang merasa kurang puas. Merasa kurang terakomodasi kebutuhannya. Merasa diabaikan dan ditinggalkan oleh para pengurus. Nah, lho! Berarti ada masalah yang perlu segera dikomunikasikan demi kemaslahatan organisasi.      

Sampai di sini, Anda sudah paham maksudku ‘kan? Paham akan “Yang Tak Terlihat”? Nah! Untuk lebih memahamkan, aku beri satu contoh lagi deh. Aku ‘kan sosok cantik murah hati. Haha!

Oke. Satu contoh terakhir, nih. Seorang pria ganteng jadi buah bibir kaum wanita sejak usia belia. Dikerubuti oleh kaum hawa sudah menjadi camilannya tiap saat. Maka tidak mengherankan, ia kemudian tenar sebagai playboy cap duren lima. Terlebih kenyataannya, ia kerap dekat dengan satu wanita; sebentar kemudian tampak menggandeng wanita yang berbeda. Jadi tak terbantahkan, ketika cap tukang menyakiti hati wanita tersemat kepadanya.

Padahal faktanya, ia merupakan pria yang malang. Ia tak pernah punya rasa tertarik pada lawan jenis. Ia dekat dengan satu wanita, lalu pindah ke wanita lainnya, bukan sebab sikap playboy-nya. Tapi… dalam rangka menyembuhkan dirinya. Yup! Itulah upaya kerasnya untuk mampu jatuh cinta pada lawan jenisnya. Sebab sepanjang hidupnya, hanya Bambang-Joko-Tyo-Cahyo yang telah membuatnya jatuh cinta….

Oke. Dengan tersampaikannya contoh yang ketiga, berarti berakhirlah sudah postingan ini. Apa MORAL CERITA-nya? Menurutku, inilah moral ceritanya:

  • Jangan terlalu mudah menghakimi seseorang/keadaan, terlebih bila Anda tidak tahu hal atau kondisi yang sebenarnya!
  • Maka akan sangat jahat bila Anda berkelompok bersekutu "membahas" seseorang, hanya berdasarkan kenyataan-kenyataan yang tampak di permukaan (Itu namanya rumpi!).... :D 


Lihatlah wajah ceria keempat anak cantik di atas. Kita sama-sama melihat bahwa keempatnya tampak rukun damai sentosa. Faktanya, sebelum dipotret mereka saling marahan. Begitu saling berdamai dipotret, eh, habis dipotret malah rebutan mainan lagi. Marah-marahan lagi….    



6 komentar:

  1. Awalnya takut mau buka Mbak. Aku pikir hantu hantuan. Syukurlah isinya bagus dan menggelitik. Wkwkwkw. Itu gadis-gadis kok rukun ya waktu difoto? wagu tenan. sini aku kasih permen biar aur lagi ;)

    Mampir ke blogku ya Mbak Ini persiapanku, bagaiman persiapanmu? Yuk, baca dulu. Kali aja kita samaan, kalau ada yang beda, bisa ditambahin di komentar, ya :D

    http://bit.ly/PersiapanRamadhanLebaran

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoii, sudah kok aku sdh berjejak di blog mu...sdh cukup itu...aku malah yg kayak diingetin, yeahh sbg orang tua, harap maklum, banyak lupa...hihi

      Hapus
  2. Kirain yang lagi rame dibahas dimana-mana. Ternyata ...

    BalasHapus
  3. Ooo..begitu intinya....jangan liat covernya doang gitu kan mbak..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak...jangan liat cover nya doang...jatuh2nya pencitraan

      Hapus

Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!