AH, 1 MEI...

Tiap bulan aku berkewajiban bikin undangan "tradisional" kayak gini. Disesuaikan dengan rerata para penerimanya lah yauw.... Maklum saja. Sebagai penyandang gelar sekretaris dawis seumur hidup, kukira inilah salah satu konsekuensi yang mesti kuterima dalam hidup. Haha!

TAK terasa, April sudah berakhir. Mei pun bersiap menyambut. Wuah.... Cepaaattt sekaliii waktu melaju. Naskahku kok belum kelar-kelar juga? Ada apa ini kakak? Gubraks! 

Sudah berapa bulan? Oh, tidak! Jangan. Jangan sampai 7 bulan kayak orang lairan prematur. Apalagi sampai 9 bulan kayak orang lairan normal. Huaaaa.... Tidak akan kubiarkan. Huft! #Gila saja, pada alinea awal sudah kumat berlebihannya

Sudah. Lupakan dulu naskah garapan utama. Makin kupikir bisa makin runyam jatuhnya. Untuk sesaat aku mau fokus nulis di blog ini dulu. Hmm. Menulis di blog adalah suatu solusi bagiku untuk membunuh kejemuanku pada naskah utama yang mesti kususun. Hanya saja masalahnya, aku kok lebih suka solusinya daripada kembali pada kerjaan asli? #Wah, bahaya!

Apa boleh buat? Waktu melaju, masak akan kuhentikan? Enggak mungkin toh? Yang jelas, kucoba kerjakan satu per satu. Maju terus walaupun kadang kala sedikit tertatih. Bahkan, diselingi pula oleh deraan-deraan kesakitan. Baik kesakitan fisik maupun psikis. Halah.... 

Sembari mati-matian sampai hampir mati beneran (ih, ini jelas berlebihan), kupenuhi satu demi satu kewajibanku. Menulis naskah utama, yang malah kuperlakukan sebagai selingkuhan; memenuhi target ODOP, yang ini sebenarnya merupakan selingkuhan tapi justru lebih menggairahkanku; menghadiri aktivitas-aktivitas sosial di kampung; menulis undangan.... sebagaimana yang sedikit kuceritakan pada keterangan foto di atas; dan lain-lain kegiatan penting tak penting. Haha!

Sudah, deh. Susah bagiku untuk berkonsentrasi belakangan ini. Entah mengapa? Bukan. Ini bukan soal Tulus sudah PAMIT kepadaku. Atau, sebab Lelaki Berhati Mawar telah menggores hatiku. Heeiiii.... Ini bicara tentang apa? Ngelantur saja.... Haha!

Apa boleh buat? Aku entah mengapa menjadi kurang mampu berkonsentrasi belakangan ini. Rasanya bosan dan takut untuk menyelesaikan naskah garapan utamaku. Ampun, deh. Begini ini nih nasib jadi buruh. Buruh dalam bidang apa pun. Oh! Bicara tentang buruh, bukankah hari ini merupakan May Day? Hari Buruh? 

Whatever, deh. Meskipun aku termasuk buruh juga, aku enggak mau ikutan berdemonstrasi hari ini. Bahkan, aku juga tak mau terlibat dalam perayaan yang lebih positif dibandingkan demo. Penyebabnya, aku belum menyelesaikan naskah kakak.... Hahaha.... :D

O, ya. Selain May Day, hari ini adalah hari ultah adikku. Ya, ya. Aku ingat banget. Baiklah. Selamat ultah saja deh, Adeek. Semoga makin barokah hidupmu beserta suami dan anak-anak. Doakan aku dan Boy juga punya kehidupan normal sepertimu, ya. Uhuks.... #Tetiba aku terbatuk

Ah, 1 Mei. Mengapa demikian cepat kau mendatangiku? Mendatangi kami? Dengan cara seperti ini? Tanpa kebisingan tanpa kehingaran? Dalam sunyi namun pasti. Halah, halah. Daripada kian lebay aku akhiri saja tulisan ini. Tepat di sini.

MORAL CERITA:

Segera bereskan tugas (pekerjaan) utama Anda, bila tak ingin merasa gundah sepertiku. Gundah enggak jelas plus merasa dikejar waktu itu sama sekali tak asyik, lho!