YUP! Hidup itu perjalanan. Ibarat sebuah perjalanan. Selalu bergerak maju. Sebab kalau mundur, berarti batallah perjalanan itu. 'Kan mundur? Enggak jadi ke mana-mana? Balik lagi ke tempat semula? Dengan demikian kalau hidup kita mundur, tidak lebih maju daripada kemarin, cap gagal hidup bisa tersemat di jidat kita deh.... #Wuaduh! Jadi tetiba berusaha mawas diri, nih!
Tapi... mana ada sih, orang yang hidupnya tidak bergerak ke depan? Entah cepat entah lambat, yang jelas hidup selalu bergerak ke depan. Ada perubahannya gitu, lho. Secara fisik boleh jadi seseorang tak ke mana-mana. Tapi psikisnya, rohaninya, spiritualnya, tentulah punya perubahan. Sekalipun perubahan yang seminimal mungkin adanya. Keterlaluan kalau selalu sama saja dari tahun ke tahun.
Ya. Hidup itu perjalanan. Perjalanan menuju satu tujuan. Yakni Dia Yang Maha Dituju. Adakalanya perjalanan kita sangat panjang, adakalanya pula amat singkat. Semua akan tergantung pada takdir-Nya atas kita. Namun terlepas dari panjang atau pendeknya durasi perjalanan, hal terbaik yang wajib kita lakukan hanya satu: kita mesti meninggalkan jejak yang baik.
Ya, kita mesti selalu berbuat baik. Kapan pun, di mana pun, dengan cara apa pun, dan seberapa pun besar/banyaknya. Tahukah Anda? Berbuat baik itu = meninggalkan jejak yang baik. Adapun jejak yang baik bisa berupa karya-karya kita, yang bermanfaat bagi siapa saja. Contohnya ya postingan ini. Hmmm. Semoga postinganku ini betul-betul dapat menjadi jejak kebaikanku. Nah. Sudahkan Anda meninggalkan jejak yang baik hari ini?
#Tulisan ini terinspirasi oleh kepergian budhe Ahad malam lalu
#Selamat menemui Sang Pencipta, Budhe...
MORAL CERITA:
Seburuk apa pun dan seterbatas apa pun ruang lingkup hidup yang kita miliki, jejak yang baik adalah keharusan yang mesti kita tinggalkan!
Seburuk apa pun dan seterbatas apa pun ruang lingkup hidup yang kita miliki, jejak yang baik adalah keharusan yang mesti kita tinggalkan!
Jejak-jejak kami di sana.... |
Turut berduka cita. Sebaik-baik mundur ke belakang adalah mempelajari sejarah atau mengambil ibrah atas masa lalu.
BalasHapusTerima kasih, Mas Usup. Iya betul, setuju banget. Sebaik-baik mundur ke belakang adalah mempelajari sejarah atau mengambil ibrah atas masa lalu.
Hapus