PAGI yang cerah dan sebetulnya indah. Tapi aku mendadak terkenang pada seseorang. Yakni seorang teman yang bagi banyak orang menyebalkan... namun aku berusaha keras untuk tidak menganggapnya menyebalkan. Bukan. Bukan sebab aku amat mencintainya --selaku kekasih-- sehingga membutakan mata terhadap fakta; melainkan karena aku merasa keadaannya memang menyedihkan. Bahkan, amat menyedihkan.
Betapa tidak menyedihkan? Hari-harinya dipenuhi aroma kegalauan. Tiap ucapannya mengandung isyarat tentang kekalahannya melawan hidup. Pendek kata aku melihat, dia senantiasa terombang-ambing di antara kebaikan dan keburukan. Dia tahu kalau dirinya berbuat buruk. Hanya saja, dia tak mampu (atau tak mau?) untuk move on melakukan perbuatan baik.
Yeah.... Boleh saja orang-orang menganggapnya tak punya hati. Melihatnya sebagai sosok yang mengerikan-menjijikkan-menyedihkan. Terlebih mengingat dan menimbang masa lalunya yang kelam. Entah beneran kelam atau dituduh kelam. Kalau menurut pengakuannya sih dituduh kelam.... :D
Tapi sesungguhnya, di balik penampilan fisiknya yang cemerlang, ada sepotong hati yang setia menggalau. Duh! Mengapa orang-orang tak menyadari hal itu, ya? Ketampanan temanku saja sudah amat jelas kalau telah banyak memudar. Haha! Dan memudarnya, sebab hatinya senantiasa didera rasa galau. Ya, kukira begitu.
Adapun kegalauannya ya disebabkan oleh ulahnya sendiri. Dia sengaja merangkai sebuah kisah cinta yang terlarang. Terlarang dari sisi mana pun. Bahkan sekalipun dia dan pacarnya sama-sama jomblo, semesta raya pun tak akan sudi mencatat kisah cinta mereka sebagai kisah yang romantis manis. Gila! Kutub magnet saja tahu harus tertarik pada kutub yang mana.
Sudahlah. Aku tak mau berlarut-larut mengenangnya. Lagi pula, dia sudah memutuskan untuk pergi mengembara lagi. Dengan meninggalkan sebuah coretan yang merupakan "kesimpulan" dari sebuah kisah cinta terlarangnya. Forbidden Love! Lihat tuh di bawah itu. Sengaja tak kuedit, lho. Agar terasa feel-nya. Maksudku, supaya Anda sekalian bisa merasakan bahwa itu bukanlah tulisanku. Hehe....
Kamu tau semua
keburukan, kejelekan, & kekuranganku...
Kamu juga tau masa laluku..
Kamu tau semua masalahku..
Kamu juga tau keadaanku yg sekarang....
Kamu juga tau masa laluku..
Kamu tau semua masalahku..
Kamu juga tau keadaanku yg sekarang....
Tapi kamu tetap menyayangiku..
Kamu tetap menempatkanku..
Dalam balutan indah sisi hatimu..
Yang kamu tahu itu penuh resiko..
Dan juga konsekuensi yg amat besar..
Kamu.. ( yg tak bisa kusebut namamu..) ....
Aku hanya punya perasaan..
Aku hanya punya setitik kasih sayang..
Aku hanya bisa memberikan segenggam hati...
Aku hanya memiliki sebuah cinta...
Dan hanya itu yg bs aku berikan..
Pada saat ini...
Apa kamu mampu?
Apa kamu bisa?
Apa kamu sanggup?
Menjalani kehidupan hanya bermodalkan hal kuno dan
bnyk yg bilang "bullshit"....
SAYANG.....
SAYANG.....
Aku hanya ingin bertanya..
Apabila aku harus mendatangimu..
Dan memintamu di depan dia,..
Apa yg akan kamu jawab???
Apa yg akan kamu katakan??
MORAL CERITA:
Pada satu titik tertentu dalam hidup, kita wajib berani mengambil satu keputusan tegas demi perbaikan hidup. Jangan tiru temanku yang setia berpikiran dan berperasaan ruwet itu. Oke?
Menurut ilmu fisika, kutub negatif menarik ketub positif. Kutub yang sama akan tolak menolak. Wualah hehe
BalasHapusBetul, Mbak Ima. Mestinya begitu. Wuah. Aku rasakan Tuhan selalu memberiku banyak kejutan melalui teman-teman yang beraneka rupa
Hapus