TAK terduga kemarin aku bisa hadir pada kopdar IIDN Jogja. Mulanya sih positif berencana tak hadir. Alasanku, takut jadwal bubaran kopdar molor hingga sore. Padahal, sore aku ada pertemuan PKK di kampung. Lalu, Senin ini akan ke Solo. Jadi, mesti prepare banyak hal. Termasuk cuci-cuci apa pun supaya pas ditinggal liburan (ah, padahal aku maunya travelling kayak Rangga) rumah relatif bersih. Hehe....
Tak terduga pula Mbak Indah alias Mbak Kalya bisa kembali hadir pula. Padahal pada kopdar sebelumnya sudah diadakan pesta perpisahan buatnya, yang sudah lulus studi S-3 dan mesti balik ke Makassar. Hahaha! Hidup memang banyak ketakterdugaannya, ya?
Satu hal yang agak kusesalkan. Kemarin aku pulang duluan. Jadi, tak sempat ikut mejeng bareng. Foto bareng-bareng sebagaimana biasanya. Wah. Padahal niat awal dari rumah, pakai pasmina baru untuk difoto. Haha! Lagi pula, lokasi kopdar pun perlu kuabadikan. Aku 'kan baru sekali itu ke situ. Di wedangan kampung itu.... Maklum enggak gaul. Maka mohon dimaklumi pula jika postingan ini tanpa foto. Jadi semacam hoax, ya?
Oke. Disangka berita hoax pun tak mengapa. Yang jelas aku mencatat baik-baik kok pemaparan Ety. Itu... pemaparannya sebagai oleh-oleh dari acara Kampus Fiksi. Terutama yang kucatat itu quote dari Aan Mansyur: Menulislah seperti Mahatma Gandhi, Mengeditlah seperti Hitler.
Silakan tanya kepada para peserta kopdar yang lainnya. Dijamin deh, mereka akan mengaminkan bahwa Ety bercerita tentang quote itu. Artinya, tidak hoax. Hehehe.... :D
MORAL CERITA:
Manusia berencana, Tuhan menentukan.
Hahaha ... ra iso pamer pasmina yaaaa :D
BalasHapusiyo nyaah...untung pashmina gretongan...kadar penyesalanku gak gitu akut :)
Hapus