TAHU BULAT NAN mBULET

ANDA pasti tak asing dengan suara penawaran berikut ini. "Tahuuu bulat. Digoreng dadakan... di mobil. Lima ratusan, lima ratusan...." Atau, sedikit berbeda kalimatnya meskipun inti amanatnya sama. Haha! Pokoknya menawarkan tahu bulat yang hangat-hangat dari penggorengan begitu, deh.  

Berhubung tiap hari di jalanan kampungku lewat mobil tahu bulat, kami sekampung se-RT menjadi hafal redaksional kalimat penawarannya. Bahkan tetangga samping rumahku, seorang anak yang baru berusia 2 tahun, suka sekali menghafalnya keras-keras. Kapan saja. Tak melulu saat si mobil tahu bulat lewat. Sudah pasti dengan ekspresi so serious. Haha! Fenomenal benar, ya?

Maka kemarin malam saat googling sebuah berita dan tatapan mataku membentur tulisan "Rahasia Tahu Bulat Digoreng Dadakan", langsung aku kepo. Aku klik judul tersebut. Lalu, ada artikel singkat tanpa amanat yang diakhiri kalimat: Kalau mau jelas alasannya silakan klik di sini. 

Lalu, aku klik lagi. Tapi ya ampyuuun, yang muncul bukan postingan penjelas, melainkan artikel yang mirip dan kalimat akhirnya juga mirip: Kalau mau jelas alasannya silakan klik di sini. Lhadalah! Berarti tak sampai-sampai tuh pada artikel penjelasannya.

Ya, sudah. Aku langsung stop. Kupikir amat tak layak aku googling banyak-banyak soal tahu bulat. Yang gila saja? Mau bicara tahu bulat saja kok mbulet-mbulet. Gila, gila, gila. O, ya. Baru kemarin senja pula aku ngeh, bahwa suara penawaran tahu bulat itu ternyata rekaman. Kukira penjualnya ngomong langsung pakai mikropon. Haha!

MORAL CERITA:

Terlalu banyak tulisan di internet yang tak efektif. Judul bombastis acap kali tak sinkron dengan isi tulisan. Jangan ditiru, ya. Kukira itu termasuk penipuan.