HARI ini mau nulis tentang sesuatu yang remeh-temeh saja ah.... Ckckck. Emang biasanya nulis sesuatu yang serius? Hehehe. Monyet juga tahu kalau blog ini dipenuhi semangat keisengan dan keremehtemehan.
Maksudku, aku ingin nulis sesuatu yang lebih pribadional sifatnya. Yaitu tentang pertemuan PKK yang rutin kuikuti tiap tanggal 15. Yoi. Bukankah hari ini tanggal 15? Iya, benar. Hari ini tanggal 15 Juni 2016.
Nah! Berhubung bertepatan dengan bulan Ramadan, maka pertemuan bulanan PKK ditiadakan. Pertemuannya diganti dengan acara buka bersama di mushala kampung.
Tahukah Anda? Libur pertemuan PKK itu berarti libur arisan. Biasalah. Ibu-ibu kampung akan bersedia datang ke pertemuan, bila ada unsur arisannya. Haha! Kalau aku sih kurang suka bayar arisan. Yang kusuka kalau dapet arisan saja.
Selanjutnya, libur pertemuan PKK = libur mengucapkan teks Pancasila. Ini dia unsur paling serius dari tulisan ini. Kami memang ibu-ibu kampung yang lugu. Sama sekali tak punya agenda untuk belanja di mal. Tapi soal hafalan Pancasila, kami berani bersaing.
Baiklah. Aku hafal kelima teks Pancasila sih enggak ada hebat-hebatnya, ya. Justru kebangeten kalau sampai aku enggak hafal. Lha wong hobi internetan kok gak apal Pancasila. Malu sama monyet, ah!
Tapiiii.... tidak malukah Anda kalau kalah hafalan Pancasila dari ibu-ibu --yang cenderung patut disebut simbah-- yang buta huruf? Huuuhhh.... :D
MORAL CERITA:
Bagaimanapun Pancasila itu tetap dasar negara kita... Haha! #Moral cerita yang nasionalis#
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!