KEMARIN dua kali aku ke rumah sakit. Pagi
dan sore. Rumah sakit yang kudatangi sama. Tujuan pergi ke situnya sama. Dua
teman yang menyertaiku juga merupakan oknum yang sama. Hmm. Ngapain aja kok sampai
dua kali sehari ke rumah sakit? Syukurlah bukan karena aku sakit, melainkan
untuk keperluan menengok seorang tetangga yang sedang opname.
Dua orangkah
yang kami tengok? Enggak, kok. Cuma satu. Lhah? Tapi mengapa sampai dua kali
sehari menengoknya? Hehehe…. Sebenarnya sih kami hanya sekali menengoknya. Yakni
di kala sore hari. Yang paginya, kami gagal menengok. Haha!
Dasar emak-emak
sok tahu. Tanpa bertanya kepada keluarga si pasien yang ada di rumah, kami
langsung tancap gas ke rumah sakit begitu punya waktu senggang. Kami yakin
kamar opname tetangga kami akan mudah ditemukan, jika ditanyakan ke bagian
informasi rumah sakit.
Namun
rupanya, laju langkah kami terhadang oleh bapak satpam yang lumayan kiyut.
Sudah lumayan kiyut, eh… tahan rayuan pula. Sungguh-sungguh bikin gemas, deh.
Gemas-gemas salut. Haha!
Kami gemas
kepadanya sebab betul-betul ogah menyelundupkan salah seorang dari kami ke ruangan
pasien. Sementara kami salut sebab berarti dia melaksanakan tugas dengan baik.
Nah, lho. Sudah tahu ada orang yang bekerja dengan baik dan benar kok malah
dibujukrayui agar mau jadi pecundang. Ckckck….
Dasar emak-emak
rempong ogah rugi bensin setetes pun. Haha! Kalau kami mesti balik lagi nanti
sore, bukankah itu berarti pemborosan bensin? Belum lagi kalau ternyata hujan
sore jelang senja juga turun. Perjalanan ke rumah sakit jadi kurang asyik ‘kan?
Namun,
syukurlah. Sorenya ternyata langit cerah. Misi menengok tetangga yang opname
pun berjalan lancar jaya kayak nama bus. Alhamdulillah wa syukurilah. Rencana hari itu pun terselesaikan
dengan baik. Kami lega dan bahagia sebab telah sukses mengunjungi tetangga yang
tengah terbaring sakit.
Sehari dua
kali ke rumah sakit. Sudah pasti, ada hikmah yang dapat kami petik. Yup! Kami seolah
disadarkan untuk senantiasa bersyukur akan nikmat sehat yang tengah kami genggam.
Pusing-pusing sedikit atau senut-senut berjangka gegara sakit gigi tak mengapalah.
Belum seberapa jika dibandingkan dengan mereka yang menginap di kamar-kamar rumah
sakit. Iya ‘kan?
MORAL CERITA:
Berjalan
di lorong-lorong rumah sakit bikin baper. Menengok tetangga yang sedang opname
pun bikin baper. Maksudnya baper yang berujung syukur....
semoga lain waktu tak terulang lagi. harus tahu jam besuk pasien rawat inap di rumah sakit.
BalasHapushehehehe...
Hapus