RAMADAN telah berlalu. Telah menjadi kenangan masa silam. Mungkin terasa hangat untuk dikenang. Mungkin pula terasa dingin ketika diberi sebongkah es batu. Haha! Oke. Ada beberapa foto yang bisa dijadikan monumen kenangan. Yuk, kita lihat bersama-sama.
Paling atas adalah foto saat remaja kampungku sedang mengikuti lomba takbir keliling. Tahun ini mereka belum berhasil meraih penghargaan apa pun. Tapi adik-adik mereka, kelompok anak-anak kampungku, Alhamdulillah menjadi juara kedua. Hadiahnya berupa piala dan uang pembinaan sejumlah Rp250.000,00
Foto di bawahnya adalah saat jeda latihan. Mereka sangat gigih berlatih takbiran, makin gigih jelang hari H. Pagi-pagi lepas shalat Subuh berjamaah hingga siang menjelang pun mereka bersemangat nggebuk drum. Tentu saja sambil sesekali selfie sebelum mandi....
Kalau empat anak cantik ini sih selfie sore hari. Setelah mandi dan berhijab rapi, bersiap ke pengajian jelang buka puasa. Penuh semangat, dong. Sebentar lagi akan berbuka gitu, lhoo. Haha! Yang jadi pertanyaan: siapa sosok yang tampak di kejauhan itu, yang sedang duduk di teras rumahku?
Usai latihan takbir keliling istirahat dong ah.... Minum teh hangat, itu pasti. Yang istimewa, sesekali dibikinkan bakmi kuah. Dalam foto di atas bakminya tak tampak. Tapi sausnya masih mejeng toh? Setidaknya itu bisa menjadi bukti bahwa apa yang kutulis bukanlah hoax.
Hwwuuuuaaaa! Yang ini, nih. Dua foto terakhir ini yang bikin kemal, kepo maksimal. Ada apa dengan Rangga dan Cinta? Eh? Ada apa dengan Ilham dan Adiba? Kok posenya mesra begitu sih. Wuahduh! Perlu ditelisik ini.
MORAL CERITA:
HP anak sebaiknya memang jadi satu dengan HP emaknya. Selain irit, bisa untuk sekalian ngepoin aktivitas anak....
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!