SUNGGUH aku takjub pada tamuku itu. Yang Sabtu pagi kemarin mengunjungiku. Mana repot-repot bawa oleh-oleh pula. Padahal, kunjungannya singkat. Yeah, gegara salah satu krucilnya merasa bosan minta pulang.
Mengapa aku merasa takjub kepadanya? Sebab dia datang berombongan dengan dua krucil. Daaan, naik motor. Hahaha.... Sebagai orang yang tak piawai motoran, aku memang selalu takjub pada orang-orang yang mampu mengendarai sepeda motor dengan banyak bawaan plus bocah-bocah. Ihh, huibaaat. Padahal, tamuku itu semungil diriku. Tapi nyalinya jelas lebih besar daripada aku.
GLEKS. Mbah Indaaah..... Mbak Indah Novita Dewi, sini dong, ah. Kita malu bersama gegara tak bernyali di hadapan motor. Hahaha.... Etapiiii... dirimu tuh jangkung lho, Mbak Indaaah. Jadi sebetulnya mudah nyongkok. Jadi, kenapa takut motoran? Hahaha.... :p
Walah. Malah jadi salah fokus, nih. Mau bercerita tentang tamuku kok malah jadi mengolokusili Mbak Indah. Hihihi.... Maafkanlah daku, pren. Sungguh.
Iyaaa. Pokoknya begitu, deh. Tamuku Sabtu lalu adalah sosok ibu siaga cekatan plus pintar. Duh, jadi terinspirasi untuk membiasakan diri motoran lagiii. Tuhan, mohon besarkan nyaliku di hadapan motor. Serius, Ya Tuhanku.
Sungguh, kunjungan Mbak Destila Dee amat menginspirasikuuuh
MORaL CERITa:
Harus punya sepeda motor bila ingin lancar berani untuk motoran lagi. Haiiyyaaahhh.... D
Hahahahaaa mbaaakkkk Tinbeee aku ketagihaannn belajaarr darimuuu... Besok2 lagiiii yeesss hihihihii :p
BalasHapushihi...eike koyok pil koplo bikin ktegihenn
Hapus