PAGI ini aku baru tahu tentang kebiasaan Pak Jokowi. Biasalah. Aku tahunya dari radio. Dari mana lagi? Yeah. You should know that until now, radio is the best partner for me.... #Semoga bahasa Inggrisku tak belepotan. Haha!
Eh, kebiasaan Pak Jokowi yang mana? Itu lho kebiasaan beliau sesaat sebelum masuk mobil, setelah usai melakukan kunjungan di suatu tempat. Yakni kebiasaan membagikan buku kepada anak-anak. Biasanya ketika presiden hendak pulang, 'kan ada anak-anak sekolah yang ikut melepaskan kepulangan beliau.
Buku apa sih yang dibagikan itu? Apakah buku The Power of Bejo? Yeaaah.... Enggak, kok. Bukan buku "keren" itu yang dibagikan. Yang dibagikan adalah buku tulis yang keren. Iya. Beneran keren. Tak kalah keren dari The Power of Bejo. Duh, duh. Pembahasan malah diperpanjang. Haha!
Lalu, di mana letak kerennya? Begini. Di buku tulis itu ada tulisannya "Ayo belajar!". Nah, itu yang bikin keren. Yang membedakannya dengan buku tulis yang lainnya. Lagi pula tanpa embel-embel apa pun, buku tulis pemberian Pak Jokowi itu tetaplah keren. Pemberinya sang presiden gitu, lhooo.
Mohon maaf, nih. Anda yang merupakan pembenci Pak Jokowi jangan salah paham, ya. Aku bukanlah fans berat Pak Jokowi. Di sini tak sedang memuja-muja secara membabi buta. Hanya saja, aku bermaksud menyebarkan kabar baik.
Berbagi buku tulis itu 'kan baik. Bikin anak-anak senang. Kalau bersekolah (belajar) dengan buku tulis itu, bisa makin bersemangat mereka. Serasa belajar bersama sang presiden. Dan memang, demikian itulah maksud dan tujuan Pak Jokowi membagikan buku tulis spesialnya.
Aktivitas pembagian buku tulis tampaknya sepele dan biasa-biasa saja. Tapi di baliknya, Pak Jokowi menyampaikan satu pesan khusus untuk seluruh anak Indonesia. Adapun pesan yang ingin disampaikan adalah: Ayo anak-anak Indonesia, giatlah belajar demi masa depan kalian dan masa depan Indonesia.
Nah, lho. Tak ada siratan dan suratan makna negatifnya 'kan? Anda jangan buru-buru bersikap dan berkomentar sinis, ya. Percayalah. Tak ada yang perlu disiniskan kok dari kegiatan bagi-bagi buku tulis tersebut.
Aku menulis ini dengan hati netral. Semoga Anda sekalian juga membacanya dengan hati netral. Yeah. Bukankah sebagai sesama anak bangsa kita mesti saling mencintai? Bukan saling mencederai? Aku tetap mencintai Anda lho meskipun Anda tidak setuju dengan kabar yang kusebarkan ini. I love you all!
MORAL CERITA:
Adillah dalam berpikir, berucap, dan bertindak terhadap Pak Jokowi; sekalipun beliau bukan presiden pilihan Anda. Bagaimanapun saat ini beliau adalah bapak kita semua, lho.
Itu bukan buku tulis dari Pak Jokowi.... |
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!