Hari-hari yang telah berlalu mungkin saja menyisakan reruntuhan.... |
SUBHANALLAH. Hingga di sini, pada hari ini, aku baru menyadari sesuatu. Ternyata, oh, rupanya. Bulan Oktober dipenuhi dengan hari-hari penting. Baik penting bagiku pribadi maupun penting bagi seluruh bangsaku, bangsa Indonesia tercinta.
Iya, sih. Semua hari pada hakikatnya penting. Tak ada hari yang tak penting sebab masing-masing hari mestinya bernilai perjuangan. Yakni perjuangan kita dalam rangka meraih tiket ke surga-Nya. Tapi maksudku begini. Selama bulan Oktober, ternyata ada tanggal-tanggal yang patut kutandai khusus.
Mengapa patut ditandai secara khusus? Sebab tanggal-tanggal tersebut memang mengandung momentum kekhususan tertentu. Halah. Apaan sih ini? Kok malah berputar-putar uraiannya? Hehe.... Agar langsung paham, mari kita simak detilnya berikut ini.
1 Oktober (Hari Kesaktian Pancasila)
1 Oktober (Hari Kesaktian Pancasila)
Ini merupakan hari yang penting bagi seluruh bangsa Indonesia. Aku tak terlibat langsung dalam peringatannya, yang biasanya dilakukan dengan upacara bendera. Aku 'kan seorang partikelir sejati? Ibu rumah tangga gitu, lho. Mau upacara di mana dan bersama siapa? Haha! Tapiii... aku berada di belakang layar upacara. Menyiapkan seragam Adiba. Pada tahun ini ia menjadi petugas upacara, dalam rangka Hari Kesaktian Pancasila.
2 Oktober (Hari Batik Nasional)
Ini juga merupakan hari yang penting bagi bangsa Indonesia. Sejak tahun 2009, UNESCO resmi mengakui batik Indonesia sebagai world heritage. Tapiii... 2 Oktober juga merupakan hari yang sibuk bagiku. Yakni sibuk menyiapkan kado untuk Adiba.
3 Oktober (Hari Ulang Tahun Adiba)
3 Oktober (Hari Ulang Tahun Adiba)
Nah, inilah jawaban mengapa pada saat Hari Batik Nasional aku malah sibuk memikirkan kado untuk Adiba. Adiba ulang tahun pada tanggal 3!
4 Oktober (Hari Binatang)
4 Oktober (Hari Binatang)
Sejujurnya aku baru tahu pada tahun ini kalau ternyata tanggal 4 Oktober merupakan Hari Binatang. Yang mana itu berarti bahwa kita --sebagai manusia-- tidak boleh bersikap bengis terhadap binatang apa pun. Hadeuh. Padahal pada tanggal 4 Oktober lalu, aku rugi bandar gegara Nino. Siapa Nino? Nino adalah seekor kucing garong milik tetangga.
Tepat pada Hari Binatang, Nino menggondol lele gorengku. Apa boleh buat? Berhubung aku ingin menghayati Hari Binatang dengan baik, Nino pun tidak kulempar dengan bakiak. Namun akibatnya, Adiba batal makan siang dengan lauk kesukaannya.
Aku jadi bertanya-tanya. Apakah pada Hari Binatang, para binatang yang nakal tidak boleh dihukum? Wah. Jika itu peraturannya, enggak adil bagi manusia dooong.... :(
5 Oktober (Hari TNI)
Tepat pada Hari Binatang, Nino menggondol lele gorengku. Apa boleh buat? Berhubung aku ingin menghayati Hari Binatang dengan baik, Nino pun tidak kulempar dengan bakiak. Namun akibatnya, Adiba batal makan siang dengan lauk kesukaannya.
Aku jadi bertanya-tanya. Apakah pada Hari Binatang, para binatang yang nakal tidak boleh dihukum? Wah. Jika itu peraturannya, enggak adil bagi manusia dooong.... :(
5 Oktober (Hari TNI)
Dahulunya sih bernama Hari ABRI. Tapi sudah beberapa tahun belakangan berubah nama menjadi Hari TNI. Yakni sejak Kepolisian RI memiliki atap sendiri. Dahulunya 'kan TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Kepolisian RI menyatu dalam ABRI (= Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
7 Oktober (Hari Ulang Tahun Jogja)
Ya, pada tanggal 7 Oktober Jogja tercinta merayakan HUT-nya. Hmm. Masih saja kusebut Jogja tercinta. Padahal ampun, deh. Jogja sesungguhnya telah sering melukai perasaanku. Huft.
10 Oktober (Hari Kesehatan Jiwa)
Meskipun secara umum aku relatif tak bermasalah dengan kesehatan jiwa, tiap tanggal 10 Oktober tiba aku tetap takzim memeringatinya. Apa penyebabnya? Tak lain dan tak bukan, hadirnya banyak orang gila di sekitarku. Baik gila medis maupun gila nonmedia. Hih! Agak mencekam, bukan? Tapi sekaligus bikin aku makin mensyukuri kewarasanku.
15 Oktober (Hari Mencuci Tangan Pakai Sabun)
Ini nih hari penting yang bikin aku sepanjang tahun giat merapalkan mantra cuci tangan . Haha! Maksudnya, aku jadi cerewet. Tepatnya mencereweti Adiba untuk tidak malas mencuci tangannya pakai sabun.
16 Oktober (Hari Pangan Sedunia & Hari Parlemen Nasional)
Baru tahun ini pula aku menyadari adanya dua hal penting pada tanggal 16 Oktober ini. Alhamdulillah. Walaupun mungkin kesadaran yang terlambat, toh lebih baik daripada tak pernah sadar sama sekali.
Subhanallah. Ternyata setengah bulan awal pada Oktober memang menjadi hari-hari penting bagiku. Sekaligus juga bagi bangsa Indonesia. Karena penting, tentunya ada catatan-catatan tersendiri di hatiku terhadap hari-hari itu. Tapi jangan lupa. Itu baru dua minggu di awal, ya. Pada paro akhir Oktober juga penuh dengan hari penting, lho. Masih ada Hari Santri, Hari Blogger, Hari Sumpah Pemuda....
Baiklah, baiklah. Inilah sekadar catatan penting enggak pentingku pada hari ini. Selain memberikan manfaat menghibur, semoga tulisan ini mampu menepuk bahu Anda sekalian. Menepuk bahu, mengingatkan bahwa mungkin Anda juga punya hari-hari penting untuk dikenang. Tentunya bukan dikenang yang sekadar dikenang sebagai memori, melainkan dikenang untuk dijadikan momentum perbaikan diri.
Yup! Hari-hari yang telah berlalu mungkin saja telah menyisakan reruntuhan. Tapi optimisme perlu dijaga supaya hari-hari yang tersisa menjadi lebih bermakna. Tidak malah menciptakan reruntuhan baru.
MORAL CERITA:
7 Oktober (Hari Ulang Tahun Jogja)
Ya, pada tanggal 7 Oktober Jogja tercinta merayakan HUT-nya. Hmm. Masih saja kusebut Jogja tercinta. Padahal ampun, deh. Jogja sesungguhnya telah sering melukai perasaanku. Huft.
10 Oktober (Hari Kesehatan Jiwa)
Meskipun secara umum aku relatif tak bermasalah dengan kesehatan jiwa, tiap tanggal 10 Oktober tiba aku tetap takzim memeringatinya. Apa penyebabnya? Tak lain dan tak bukan, hadirnya banyak orang gila di sekitarku. Baik gila medis maupun gila nonmedia. Hih! Agak mencekam, bukan? Tapi sekaligus bikin aku makin mensyukuri kewarasanku.
15 Oktober (Hari Mencuci Tangan Pakai Sabun)
Ini nih hari penting yang bikin aku sepanjang tahun giat merapalkan mantra cuci tangan . Haha! Maksudnya, aku jadi cerewet. Tepatnya mencereweti Adiba untuk tidak malas mencuci tangannya pakai sabun.
16 Oktober (Hari Pangan Sedunia & Hari Parlemen Nasional)
Baru tahun ini pula aku menyadari adanya dua hal penting pada tanggal 16 Oktober ini. Alhamdulillah. Walaupun mungkin kesadaran yang terlambat, toh lebih baik daripada tak pernah sadar sama sekali.
Subhanallah. Ternyata setengah bulan awal pada Oktober memang menjadi hari-hari penting bagiku. Sekaligus juga bagi bangsa Indonesia. Karena penting, tentunya ada catatan-catatan tersendiri di hatiku terhadap hari-hari itu. Tapi jangan lupa. Itu baru dua minggu di awal, ya. Pada paro akhir Oktober juga penuh dengan hari penting, lho. Masih ada Hari Santri, Hari Blogger, Hari Sumpah Pemuda....
Baiklah, baiklah. Inilah sekadar catatan penting enggak pentingku pada hari ini. Selain memberikan manfaat menghibur, semoga tulisan ini mampu menepuk bahu Anda sekalian. Menepuk bahu, mengingatkan bahwa mungkin Anda juga punya hari-hari penting untuk dikenang. Tentunya bukan dikenang yang sekadar dikenang sebagai memori, melainkan dikenang untuk dijadikan momentum perbaikan diri.
Yup! Hari-hari yang telah berlalu mungkin saja telah menyisakan reruntuhan. Tapi optimisme perlu dijaga supaya hari-hari yang tersisa menjadi lebih bermakna. Tidak malah menciptakan reruntuhan baru.
MORAL CERITA:
Waktu berjalan dengan cepat. Semembahagiakan apa pun hari-hari penting yang kita punya, toh segera berlalu juga. Maka kesigapan kita untuk move on dari hari-hari kemarin sungguh diperlukan. Ingat, kita tak boleh terpasung oleh masa lalu. Setuju?
Wah, baru tahu ada hari mencuci tangan pakai sabun...selain hari itu tetap boleh cuci tangan pakai sabun kan? Btw hbd buat adiba..wyatb.. Aamiin..
BalasHapusHahaha iyaaa, adaa... Kan di SD-SD atau TK biasanya dirayakan bersama, disponsori oleh salah satu produsen sabun.
Hapus