TANGGAL 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional. Ndilalah pas jadwalnya pertemuan dasa wisma kami. Ndilalah pula pas seragam yang dipakai adalah seragam batik bikinan kami sendiri. Maksudnya, kain batiknya yang bikinan kami. Kalau proses menjadikannya seragam sih diurusi oleh penjahit. Haha!
Sungguh istimewa, bukan? Pas Hari Batik Nasional, pas berseragam batik hasil karya diri sendiri. Jadi Hari Batik Nasional tahun ini, terasa banget feel-nya bagi kami. Alhamdulillah. Hehe.... :D
Mau tahu bentuk batik hasil karya kami? Enggak usah pakai menunggu lama, inilah salah satu penampakannya.
Hasil Karya Mbah Sukab |
Kok salah satu? Ya iyalah, salah
satunya. Sebab masing-masing anggota dasa wisma berlainan corak
batiknya. Sama-sama batik ikat celup, sih. Tapi desain motifnya
berbeda-beda. Sesuai dengan selera dan kesabaran masing-masing.
Kok
sesuai kesabaran masing-masing? Ya iyalah. Makin sabar dan telaten
dalam mengikat kain (bahan untuk dijadikan batik), makin cantik
hasilnya. Makin serampangan dan buru-buru, makin tidak indah. Enggak percaya? Nih, silakan lihat perbandingan batik ikat celup di bawah ini dengan yang atas tadi. Bagus yang atas 'kan?
Hasil Karyaku |
Yup! Demikianlah hidup kami, aku dan teman-teman satu dasa wismaku, pada Hari Batik Nasional 2016 ini. Ibarat tulisan, hidup kami hari ini sangat sesuai dengan tema. Ndilalah begitu. Hehehe....
Ngomong-ngomong, aku juga punya cerita pada Hari Batik Nasional 2015. Tak kalah seru, lho. Silakan klik di sini ya, untuk membacanya.
Ngomong-ngomong, aku juga punya cerita pada Hari Batik Nasional 2015. Tak kalah seru, lho. Silakan klik di sini ya, untuk membacanya.
MORAL CERITA:
Hidup itu acap kali terasa bertumpu pada kebetulan demi kebetulan, ndilalah demi ndilalah, tapi bukan berarti kita tidak perlu berusaha. Ih, enak saja. Justru ndilalah itu baru akan tiba bila kita telah berusaha keras. Setuju?
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!