RENCANA di awal tahun, aku akan berpartisipasi dalam sebuah antologi
puisi. Namun, siapa sangka? Justru di akhir tahun, yang rilis malah
yang ini.
Ada 99 tulisan inspiratif di dalamnya. Salah satunya tulisanku. |
Iya. Meskipun diri ini belumlah layak disebut sebagai
ibu yang baik dan benar, masih sangat banyak "typo"-nya, sebuah
pengalaman pribadi yang kutuliskan rupanya dianggap layak masuk
antologi ini. Duh, duh. Daku kok menjadi terharu pada diriku sendiri. Ah! #kebiasaan-narsis
Jadi kalau Anda ingin tahu isi dari tulisanku yang dimuat di situ, maka Anda mesti membeli buku ini. Ish, ish! Vulgar banget cara menjualnya. Sama sekali tak memakai cara HS, Heart Selling. Haha!
Singkat cerita, aku hari ini pun merasa bersukacita. Tapi tidak bersama dengan Cita Citata, lho. Yup! Alhamdulillah. Pas Hari Ibu, pas diriku punya sesuatu untuk di-launching. Ini sungguh sebuah nikmat yang tak layak didustakan sedikit pun. Iya 'kan?
Baiklaaah. Selamat Hari Ibu, ya? Duhai para ibu, jadilah ibu yang asyik dan seru, tapi tetap dalam koridor-Nya. Dan, jangan lupa. Apa pun profesi kalian, rasa syukur atasnya akan jadi penentu kebahagiaan kalian. Serius.
MORAL CERITA:
Keberhasilan sebuah rencana wujudnya tidaklah selalu sesuai dengan yang kita bayangkan/harapkan. Yang penting, bergerak saja terus. Berusaha saja terus. Sebab tanpa gerak dan usaha, tak akan pernah ada hasil.
Keberhasilan sebuah rencana wujudnya tidaklah selalu sesuai dengan yang kita bayangkan/harapkan. Yang penting, bergerak saja terus. Berusaha saja terus. Sebab tanpa gerak dan usaha, tak akan pernah ada hasil.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!