PADA Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini, yang bertepatan dengan tanggal Masehi 12 Desember 2016, diriku punya acara yang berbeda. Biasanya 'kan sekadar mantengin Sekaten di alun-alun. Maklumlah. Lokasi rumah dekat dengan wilayah keraton. Jadinya ya wajar kalau alun-alun minded. Haha!
Lalu, apa acara berbedaku itu? Begini, begini. Bersama dengan beberapa teman blogger Jogja, diriku berkesempatan santap siang di GH Corner Cafe & Restoran. Kebetulan kami diundang untuk menghadiri soft launching tempat makan baru tersebut. Maksudnya baru untuk yang di Jogja, ya. Sebab di beberapa negara dan kota di Indonesia, telah banyak berdiri kedai serupa.
Kebetulan lokasi GH Corner berada di Jogja utara, sedangkan aku tinggal di Jogja selatan. Maka menyadari jauhnya jarak yang akan kutempuh, aku berangkat dari rumah pada pukul 08.00 WIB (undangannya pukul 09.00 WIB). Jaga-jaga, siapa tahu macet-macet. "Kan sedang long weekend? Eee, ternyata pas aku berangkat jalanan masih relatif sepi. Alhasil, belum genap setengah sembilan pagi diriku sudah tiba di lokasi.
Wah! Begitu tiba di lokasi, diriku agak grogi. Kok lelaki semua? Meskipun sedikit malu, akhirnya aku menyapa salah seorang yang ada di situ. Alhamdulillah diriku lalu diajak masuk ke ruangan, diperkenalkan pada seorang ibu. Ibu Iffa namanya.
Sebab diriku cerewet bertanya, beliau pun bercerita banyak hal. O la la! Sungguh, yang kuterima adalah sebuah cerita yang bikin aku berkelindan dengan masa silam. Tapi sudahlah. Aku tak boleh baper. Hehehe.... Untunglah sebelum baperku menjadi-jadi, beliau menerima telepon. Maka perasaanku kembali netral.
Sembari menunggu beliau, diriku mengamati ruangan GH Corner yang didesain manis minimalis. Tapi maaf, ya. Kulupa untuk memotret ruangannya. Dasar blogger teledor. Haha! Tapi Anda tak perlu terlalu kecewa dengan keteledoranku itu. Sebagai gantinya, aku toh sukses memotret quote-quote yang bertebaran di situ. Mulai dari dinding hingga ke buku menunya.
Lalu, apa acara berbedaku itu? Begini, begini. Bersama dengan beberapa teman blogger Jogja, diriku berkesempatan santap siang di GH Corner Cafe & Restoran. Kebetulan kami diundang untuk menghadiri soft launching tempat makan baru tersebut. Maksudnya baru untuk yang di Jogja, ya. Sebab di beberapa negara dan kota di Indonesia, telah banyak berdiri kedai serupa.
Kebetulan lokasi GH Corner berada di Jogja utara, sedangkan aku tinggal di Jogja selatan. Maka menyadari jauhnya jarak yang akan kutempuh, aku berangkat dari rumah pada pukul 08.00 WIB (undangannya pukul 09.00 WIB). Jaga-jaga, siapa tahu macet-macet. "Kan sedang long weekend? Eee, ternyata pas aku berangkat jalanan masih relatif sepi. Alhasil, belum genap setengah sembilan pagi diriku sudah tiba di lokasi.
Wah! Begitu tiba di lokasi, diriku agak grogi. Kok lelaki semua? Meskipun sedikit malu, akhirnya aku menyapa salah seorang yang ada di situ. Alhamdulillah diriku lalu diajak masuk ke ruangan, diperkenalkan pada seorang ibu. Ibu Iffa namanya.
Sebab diriku cerewet bertanya, beliau pun bercerita banyak hal. O la la! Sungguh, yang kuterima adalah sebuah cerita yang bikin aku berkelindan dengan masa silam. Tapi sudahlah. Aku tak boleh baper. Hehehe.... Untunglah sebelum baperku menjadi-jadi, beliau menerima telepon. Maka perasaanku kembali netral.
Sembari menunggu beliau, diriku mengamati ruangan GH Corner yang didesain manis minimalis. Tapi maaf, ya. Kulupa untuk memotret ruangannya. Dasar blogger teledor. Haha! Tapi Anda tak perlu terlalu kecewa dengan keteledoranku itu. Sebagai gantinya, aku toh sukses memotret quote-quote yang bertebaran di situ. Mulai dari dinding hingga ke buku menunya.
Inilah bagian dinding yang paling menarik minatku. Jargonnya bagus, euy! Ingat makan, ingat Tuhan. |
Ketika Ibu Iffa selesai menelepon, kami kembali berbincang-bincang. Tapi sebentar saja karena para undangan mulai berdatangan. Otomatis suasana makin riuh rendah.
Dan berhubung hari beranjak siang, seiring dengan terlampauinya acara demi acara, pada akhirnya yang menyerangku adalah laper. Bukan baper. Alhamdulillah, inti acara tiba. It's time to icip-icip!
Menunya lumayan seru, lho. Harganya pun sangat terjangkau. Bawa uang cepek ke situ sudah ditanggung sangat kenyang. Yang paling penting, ditanggung halalan thoyibban.
Dan berhubung hari beranjak siang, seiring dengan terlampauinya acara demi acara, pada akhirnya yang menyerangku adalah laper. Bukan baper. Alhamdulillah, inti acara tiba. It's time to icip-icip!
Menunya lumayan seru, lho. Harganya pun sangat terjangkau. Bawa uang cepek ke situ sudah ditanggung sangat kenyang. Yang paling penting, ditanggung halalan thoyibban.
Donat mini ikhwan ala Indonesia dan popia ala Malaysia. |
Martabak kari ala Malaysia. |
Selain tiga macam kudapan tersebut, ada aneka macam menu yang lain. Tak ketinggalan ada pula teh tarikh khas Malaysia. Adapun yang menjadi menu andalan GH Corner Jogja adalah Grilled Chicken Chop. Ini merupakan ayam bakar yang entah digimanain, tapi jadinya empuk sekali. Nah, lho. Bukti keteledoranku yang kedua, lupa tidak memotret teh tarikh dan Grilled Chicken Chop. Idih sekali, deh!
O, ya. Di GH Corner tersedia menu-menu yang bernuansa Indonesia, Melayu (Malaysia), dan Barat. Jadi, kalau kita datang bersama teman yang berlainan selera lidah, tidak bakalan repot. Tanpa debat bisa memilih menu sesuai dengan kondisi lidah masing-masing.
Yang menarik, GH Corner ini dikelola oleh anak-anak muda. Mulai dari usia 18 hingga (yang tertua) 24 tahun. Segar 'kan? Maka kalau butuh kesegaran dan mengobati laper (bukan baper), sila datang saja ke GH Corner. Jangan lupa, pulangnya bawa oleh-oleh Stik Keju Ikhwan, ya.
Stik keju ini kubawa pulang sebagai oleh-oleh untuk orang rumah. |
Donat mininya lucuk mbak..kirain tadi itu kueh..
BalasHapusEnak ya masih muda udah pinter berbisnis...
yoi mbak, poin menariknya memang pada pengelolanya yg anak-anak muda
Hapus