TAHU-TAHU DESEMBER

We-O-We! WOW!

Tahu-tahu Desember saja, nih. Kalau Desember datang berarti sebentar lagi tahun baru akan datang. Wah, aku sedih. Selain jatah hidup di dunia makin berkurang, yang berarti ku makin menua, juga sedih sebab akan berurusan dengan bunyi petasan. Huft! Rasanya telingaku masih pekak oleh dentuman petasan 11 bulan yang lalu. Eh, sudah hendak dipekakkan lagi?

Kedatangan Desember pun sering kali bikin aku panik. Hai! Mengapa? Sebab ternyata setelah kuperiksa daftar resolusi hampir setahun lalu, masih banyak yang belum tersentuh. Nah, lho! Kalau tersentuh saja belum, mana mungkin dapat disebut tercapai? Ini memang lagu lama. Tapi masalahnya, kapan ada lagu baru? #Tepok-jidat-kuat-kuat

Ngapain saja diriku selama 11 bukan silam, ya? Rasanya sudah lebih rajin. RASANYA. Hanya RASANYA. Berarti kalau banyak target resolusi yang belum tercapai, memang baru sekadar RASANYA. Belum sungguh-sungguh lebih rajin dan disiplin dalam berusaha.   

Apa boleh buat? Kuakui, ada banyak resolusi tahun baru yang telah kukhianati. Padahal, yang bikin resolusi ya aku sendiri. Dasar, dasar. Tapi bagaimanapun, aku wajib tetap optimis. Yup! Orang manis mesti optimis, dong. Maka kuusir jauh-jauh frustrasi dan pesimis dari dalam diri. Hush, hush! Masih ada waktu untuk ngebut 'kan? Untuk menuntaskan segala yang belum tertuntaskan. 

MAKA...

Aku akhiri di sini saja curhatan, eh, postingan ini. Lho? Mengapa? Karena kumau beranjak mengerjakan judul dan tema yang lain. Haha! Jatuh-jatuhnya masih berkutat di belantara tulis-menulis juga. Iya. Tuh, tuh. Sebuah naskah (calon) buku sudah mengerling genit kepadaku. Minta segera disentuh. Ingin cepat-cepat dituntaskan sebelum tahun baru tiba!

MORAL CERITA:

Tetaplah penuh semangat dan optimis untuk menuntaskan pekerjaan meskipun kelihatannya waktu sudah hampir habis. 'Kan HAMPIR habis? Belum habis beneran?