BEBERAPA waktu lalu aku berkesempatan mengunjungi Yogyatorium. Itu lho, gedung baru milik P.T. Aseli Dagadu Jogja. Meskipun saat ini bangunan Yogyatorium belum rampung maksimal, faktanya sudah sangat terasa asyiknya. Rencananya Agustus 2017 nanti baru akan selesai sempurna. Dan, UGD ( = Unit Gawat Dagadu) Jalan Pakuningratan 15 Yogyakarta akan boyongan total ke Yogyatorium itu.
Di mana alamat Yogyatorium? Yogyatorium berlokasi di Jalan Gedongkuning Selatan 128, Rejowinangun,
Kotagede, Yogyakarta. Berdekatan dengan Gedung Muhammadiyah. Di bagian selatan Kota Yogyakarta, daerah pinggiran. Sengaja lokasi pinggiran dipilih dengan tujuan tertentu. Apa tujuannya? Supaya dapat mengurai kemacetan yang biasanya ditimbulkan oleh para pengunjung/pembeli kaos Dagadu.
Lokasi UGD di Pakuningratan dinilai tidak lagi representatif. Jika pengunjung sedang berjubel, parkiran kendaraan mereka bikin macet kota. Maklum saja. Pakuningratan itu 'kan berada di sebelah utara Tugu Jogja. Apalagi di dekat tugu ada pula pasar besar (Pasar Kranggan). Betul-betul signifikan menambah kemacetan jadinya. Oleh sebab itu, pilihan pindah ke Yogyatorium di pinggiran selatan kota adalah langkah yang tepat.
Mengapa judul tulisan ini "Asyiknya di Yogyatorium"? Sebab suasana di situ memang mengasyikkan. Tempatnya didesain sedemikian rupa sehingga bikin betah para pengunjung. Baru di pintu masuk saja sudah terasa aura asyiknya.
|
Asyik latar belakangnya. Tapi ekspresi wajahku kurang asyik. Ish, ish.... |
|
Dadu selamat datang-dadu selamat pulang. Apik tho, Dab? |
Begitu melewati dadu besar itu, kita langsung bertemu dengan pintu masuk yang sekaligus pintu keluar. Setelah di dalam ruangan, apa yang terjadi? Woww di kiriku ada aneka suvenir dan bermacam-macam koedapan khas Dagadu Jogja. Harganya mengagetkan! Murmer tenan, Dab! Murah meriah tiada tara. Aku yang berkantong pas-pasan saja berani bikin statemen seperti ini. Apalagi Anda yang berkantong tebal. Tapi... untuk harga kaosnya sih tidak murmer bagiku. Haha!
|
Suvenir sandal jepit, Dab! |
|
Koedapan Dagadu yang murmer, Dab! |
Saat melangkah ke ruangan yang lebih dalam, makin asyik saja yang dapat dilihat. Yuk, simak saja foto-foto berikut.
|
Kronologi perubahan logo Dagadu. Dan aku yakin 100%, dinding itu dibikin untuk selfie-selfie. |
|
Kubuktikan keyakinanku. Memang cocok untuk dijadikan latar belakang foto. Setuju, ya? |
|
Vespa unik. Duh, andaikan beneran bisa dinaiki di jalan raya.... O,ya. Di kejauhan itu orang-orang sedang memilih kaos Dagadu. |
Setelah puas berkeliling di lantai 1, mari ke lantai 2. Ada apa di situ? Pasti ada kaos lagi, dong. Agar lebih afdal, lihat foto-foto berikut ya....
|
Mural di lantai 2. Ih, huruf Jawa. Aku tak paham.... |
|
Seniorku pas kuliah, tertarik juga untuk berpose di situ. Haha! |
|
Sepeda onthel panjang buat menggantungkan kaos Dagadu. Dua bocah ini asyik membahas si sepeda onthel unik. Bukan kaos Dagadunya. |
|
Aku dan becak tempat men-display kaos. Malah merem. Ish, ish.... |
Yogyatorium berlantai 3. Tapi aku hanya sampai ke lantai 2. Sepertinya kala itu memang tak ada petunjuk apa pun untuk boleh ke lantai 3. Atau, aku saja yang kurang eksploratif? Entahlah. Yang jelas, kala itu aku dan temanku sudah merasa lelah berkeliling. Kami pun memutuskan untuk makan di Cafe Kolega, yang terletak di belakang Yogyatorium.
|
Cafe kecil tapi asyik. Lumayanlah menunya. Di bagian belakangnya ada mushola. Tempat wisata yang ciamik memang memudahkan pengunjungnya untuk beribadah. Sip! |
Tahukah Anda? Di depan Cafe Kolega banyak mural dan space asyik, lho. Yang instagramable. Beneran, deh. Yogyatorium memang tak sekadar jualan kaos dan suvenir ala Jogja. Lebih dari itu, telah menjelma jadi satu ikon wisata baru di Jogja.
|
Mural dengan pesan perdamaian. Pesannya dalam bahasa Jawa. |
|
Mural perdamaian berbahasa Inggris. |
Sudah habiskah yang dapat dilihat? Belum, dong. Masih ada beberapa space berikut ini. Voila!
|
Ucapan selamat datang dalam bahasa Jawa. Jogja banget! |
|
Ucapan selamat datang dalam bahasa Inggris. Seniorku pas kuliah, tuh. Wedew! |
|
Mural Pasar Beringharjo. |
|
Tampaknya kecil. Tapi kuat kok dinaiki orang dewasa gemuk seimbang.... |
Ada satu foto yang bikin heboh tatkala kuunggah di medsos. Tepatnya kujadikan status fesbuk. Voila!
|
Ada mata satu di Yogyatorium. Sayang sekali ada yang bilang itu mirip dajjal. Padahal, itu logo baru Dagadu. |
Woww! Sudah sangat lama kumenyita waktu Anda untuk membaca postingan ini. Jadi, kuakhiri sekian saja. Yang penting jangan lupa, Yogyatorium itu asyik dan perlu dikunjungi. Tak hanya untuk memilih-membeli aneka macam produk Dagadu. Tapi lebih dari itu, bisa pula selfie-selfie dan ngopi-ngopi.
Wah, saya akan berusaha mengunjungi tempat asyik ini kalau ke Yogyakarta.
BalasHapusTerima kasih infonya
Salam hangat dari Jombang
Salam hangat juga dari Jogja, Pakdhe.Terima kasih. Ditunggu di Yogyatorium :D
HapusWeh, cedhak kuwi. Nyoba ah besok
BalasHapusIya, Mbak. Aku ngojek dari rumahmu cuma 35000 kok...
Hapuseh, kok rumahmu, rumahkuuu
HapusEeh.. iya mbak.. ada mata satu.... katanya sih kalau yang kayak gitu memang ada sangkut pautnya dengan dajjal.
BalasHapuswah, itu lalu gimana ya? Mungkinkah sebaiknya pihak Dagadu mesti mengoreksinya?
HapusBanyak spot tjakep yg cocok buat foto2 nih mba :D
BalasHapusDemikianlah adanya , Mbak :D
HapusJogja memang luar biasa ...kereen Bund, semoga suatu saat bisa bersinggah di kota ini😊
BalasHapusuya, semoga suatu saat singgah dan kita jumpa yaa
HapusWish list kalo ke Jogja...Luar biasa ini!
BalasHapusTrims infonya Mbak:)
sama-sama, Mbak Dian
HapusKereenn
BalasHapusAyo Mbaak, main ke situuhh
HapusKalau ke sini, harus siap-siap dompet tebal. Takut kalau, hehe
BalasHapushahaha iyaa, aku yang wong Jogja pun klo ke sini suka main ambil cemilan dan aksesoris aja
Hapus