SEJAK pertama kali mengunjungi New Malioboro, rupanya Adiba langsung jatuh hati. "Sekarang makin bagus, ya. 'Ntar ke sini lagi ya, Bund. Kapan-kapan," katanya waktu itu. Tatkala kunjungan kami yang pertama. Wajahnya terlihat antusias.
Bocah yang jatuh hati pada New Malioboro |
Sebagai emak, aku sih mengiyakan saja. Entah kalau Mas Anang. Lagi pula, mengantarkan Adiba ke Malioboro tidak butuh ongkos besar, kok. Pulang dan pergi dengan taksi hanya sekitar Rp50.000,00. Tidak belanja? Kalau sedang tidak butuh apa-apa, tentunya tidak. Boros amat kalau belanja tidak berdasarkan kebutuhan. Iya 'kan?
Bagaimana kalau haus? Ah, itu perkara gampang. Bawa saja air (matang) segar dari rumah. Atau, beli air mineral. Bisa pula beli es dawet di kaki lima. Es dawet Malioboro itu 'kan multifungsi. Segarnya menghapus haus, manisnya menggusur rindu, eh, lapar ....
Jeprat-jepret sepuas hati, dong! |
Usaha terus demi memperoleh gambar sempurna. Hihi .... |
Sebab domisili kami sepelemparan batu dari Malioboro, piknik ke situ sungguh-sungguh bukan momok. Pokoknya piknik murah meriah hip hip hura ceria. Haha! Sekadar menapaki trotoarnya di kala pagi atau senja, cukuplah bikin bahagia. Kalau lelah, stop berjalan. Cari tempat duduk cantik buat rehat plus. Yakni plus selfie-selfie sepuas hati.
Nah, nah. Selfie-selfie sepuas hati itulah alasan utama kejatuhhatian Adiba kepada New Malioboro. Dahulunya dia tidak terlalu suka berlama-lama di situ. Kupikir Anda sekalian pasti juga begitu. Sekarang pasti kian betah kalau singgah di Malioboro. Jadi, kapan Anda berkunjung ke Malioboro?
Adiba (baju kotak-kotak merah) saat pertama kali menikmati New Malioboro. |
MORAL CERITA:
Malioboro memang selalu bikin kangen.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!