SUATU ketika diri ini berkesempatan keluar sarang. Tujuannya menghadiri suatu acara yang ada bazar mininya. Dan, voila! Di bazar itu ada salah satu stan yang menyediakan layanan jasa bikin henna. Yeah, it's henna art!
Jujur saja. Baru kali ini aku melihat langsung wujud henna art. Biasanya 'kan cuma melihat di TV atau internet. Bahkan, tak hanya wujud jadinya. Aku juga beruntung bisa menyaksikan proses pembuatannya.
Menurutku, bikin henna itu mirip membatik. Melukis pola gambar sret, sret, sret. Tanpa salah-salah sehingga butuh dihapus. Wow! Andaikata diriku yang melakukannya, pasti tak keruan hasilnya. Haha!
Sudahlah tangannya cantik, cantik pula henna art yang menghiasinya. |
Sebenarnya henna art itu apa, sih? Secara mudahnya, menurut pemahamanku nih ya, henna art berarti lukisan yang dibuat dengan pewarna henna. Biasanya dibuat pada tangan atau kaki. Tapi henna art berbeda dengan tato, lho. Selain bermotif lebih garang, cara membuat tato memang tak sama dengan cara membuat henna art.
Untuk membuat tato dipergunakan tinta pigmen. Tinta pigmen tersebut disisipkan pada kulit tubuh. Jadi, motif tato dibuat di bawah permukaan kulit. Sementara henna art dibuat dengan pewarna yang berasal dari bubuk tanaman. Dilukisnya pun di atas permukaan kulit.
Boleh dikatakan bahwa henna art mirip dengan tato temporer. Hanya saja, henna art masih lebih aman daripada tato temporer. Pengertian aman di sini meliputi dua hal. Pertama, aman dari segi kesehatan karena pewarnanya dari bahan alami. Kedua, aman dari segi syariat Islam. Karena tidak menghalangi meresapnya air ke tubuh (tatkala kita mandi dan berwudu), hukum henna art insya Allah halal.
Tato temporer pun sebenarnya tidak menghalangi meresapnya air. Tapi tinta yang dipergunakan kadang-kadang meragukan kadar keamanannya bagi kesehatan kulit. Nah! Pada titik inilah hukumnya jadi kurang aman.
Banyak orang yang mengira bahwa henna art berasal dari India. Padahal sesungguhnya, tradisi henna art sejak dulu kala telah dimiliki oleh beberapa daerah di Nusantara. Antara lain di Aceh, Minangkabau, Betawi, dan Makassar. Tangan dan kaki pengantin dari daerah-daerah tersebut dihiasi dengan henna art.
Namun konon kabarnya, motif yang dipakai kurang keren (Huft! Begitukah?) Itulah sebabnya para seniman henna art Indonesia mengadopsi dan memodifikasi motif-motif dari luar negeri. Di antaranya dari India, Pakistan, dan Arab.
O, ya. Selain untuk melukisi tangan dan kaki, henna bisa pula dipergunakan pada rambut. Hmm. Tentu
saja kalau pada rambut, fungsi henna tidak untuk melukis; tapi untuk memelihara kesehatan rambut dan kulit kepala. Menjadi semacam tonik rambut.
Ngomong-ngomong, tahukah Anda bahwa nama lain henna adalah inai atau pacar? Iya, betul. Yang biasanya dipakai pada kuku itu. Hehehe .... Jadi sesungguhnya, henna art bukanlah hal yang baru-baru amat bagi kita 'kan, ya? Terlebih jika pada masa kecil dulu kita kerap bermain-main dengan daun pacar yang ditumbuk halus.
Kiranya, inilah sedikit yang kutahu mengenai henna art. Dari berbagi sumber, inilah pemahamanku tentangnya. Semoga bermanfaat dunia-akhirat bagi Anda sekalian. Semoga.
Jika Anda tinggal di Jogja dan sekitarnya, bisa menghubungi Yessie Henna untuk bikin henna art. |
MORAL CERITA:
Sesekali keluar sarang itu perlu untuk menambah ilmu dan wawasan, juga kenalan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan Anda. Mohon tinggalkan jejak agar saya bisa gantian mengunjungi blog Anda. Happy Blog Walking!