TERUMBU karang di kawasan wisata laut Raja Ampat, Papua, rusak ditabrak kapal. Menurut informasi yang dapat dipercaya, yang menabraknya adalah kapal pesiar MV Caledonian Sky. Yang nahkodanya pemegang paspor Inggris, tapi kapalnya dioperasikan oleh perusahaan asal Swedia.
Bagaimana bisa sebuah kapal pesiar ugal-ugalan menyelonong ke area terumbu karang? Yang notabene merupakan wilayah perairan yang dangkal? Padahal, kapal tersebut dilengkapi dengan peralatan navigasi yang canggih. Padahal pula konon kabarnya, sudah beberapa kali dengan nahkoda yang sama, kapal tersebut melintas di sekitar situ. Mestinya 'kan hafal rute? Jadi, mengapa sampai menabrak terumbu karang kebanggaan Indonesia itu?
Ah, sudahlah. Aku tak hendak melontarkan prasangka yang bukan-bukan. Tak juga bermaksud merangkai-rangkai kemungkinan di balik peristiwa menyedihkan tersebut. Takut salah, bok. Lagi pula, aku ini siapa? Cuma rakyat jelata. Bukan pejabat yang berwenang. Nanti malah menambah kisruh saja. Tak paham masalah, tapi getol ikut-ikutan melontarkan justifikasi. Iya 'kan?
Tapi begini ...
Segala investigasi dan perjanjian sedang diupayakan, kok. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi si terumbu karang agar seperti sediakala. Jadi, lebih baik kita tunggu saja dengan sabar. Bukan sembari berkoar-koar dengan kalimat-kalimat buruk sangka.
Daripada koar-koar dengan nada negatif, lebih baik berdoa dengan khusyuk. Berdoa? Iya, berdoa supaya "kasus" tersebut betul-betul ditangani serius. Terumbu karang Raja Ampat itu 'kan mutiara berharga bagi dunia pariwisata Indonesia. Yang menjadi kebanggaan kita di mata masyarakat internasional.
Yeah, apa boleh buat? Bagaimanapun peristiwa itu merupakan takdir-Nya. Hal-hal yang menjadi penyebab "hanyalah" rangkaian proses terjadinya takdir tersebut. Tentu supaya masuk di logika kita sebagai manusia. Jadi, tak usahlah kita mendramatisasinya.
Hanya saja begini ...
Sesempurna apa pun upaya perbaikan dilakukan, pasti tak bakalan bisa persis sama dengan sebelumnya. Sama sajalah dengan hatiku. Tak akan bisa kembali utuh seperti sediakala, bila telah sempat terpatahkan. Semaksimal apa pun upaya yang kulakukan untuk mengutuhkannya .... #Eeeaaa
MORAL CERITA:
Membangun ulang terumbu karang dan merekatkan kembali hati yang sempat terpatahkan itu sama sulitnya. Maka lebih baik tidak pernah merusakkan terumbu karang dan mematahkan hati, deh.
iya, memang sangat disayangkan, semoga tidak akan pernah terulang lagi kejadian seperti ini
BalasHapusLagi pengen rana durung kelakon je wis dirusak :(
BalasHapusnaaahhh, itu dia, aku pun bgitu
HapusTak hanya di Raja Ampat, di Jepara pun sama buk.
BalasHapusoya? jadi tak hanya masalah air dan lingkungan saja ya di Jepara (karimun Jawa)...terumbu karang juga?
HapusLho, beneran nih, saya baru tau tentang trumbu karang yang ditabrak itu.
BalasHapusiyaa, beneeerrr, sayang sekali itu berita benaaarr :(
HapusSip :D eh tapi patah hati masih bisa move on :D
BalasHapusiyya, Mbak Nita, masih bisa move on, tapi teteeeup aja sudah retak ...heuheuheu
Hapussakiiiitttt.... bener mbak, sama sulitnyaa.. :))
BalasHapusMbak Dini... hihihi.... betul-betul-betul
Hapus